Promo

 

Penulisan resume tentang trend kejahatan di dunia maya atau yang lebih dikenal dengan CyberCrime menggunakan referensi Laporan CyberCrime Norton selama tahun 2012. Dalam analisa laporannya, Norton menggunakan obyek penelitian terhadap 24 negara, yaitu di Australia, Brazil, Kanada, China, Kolombia, Denmark, France, Germany, India, Italy, Jepang, Mexico, Belanda, Selandia Baru, Polandia, Rusia, Arab Saudi, Singapore, South Africa, Swedia, Turki, Uni Emirat Arab, United Kingdom, Amerika Serikat. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli seperti Adam Palmer, Norton Lead Cyber Security Advisor Marian Merritt, Advokat Norton Internet Safety. Fokus penulisan makalah ini adalah pada kegiatan ilegal cybercrime selama tahun 2012, yang disebut oleh Norton mencapai 1,5 juta customer layanan internet untuk setiap harinya. Kerugian yang diderita pertahun mencapai 110 Miliar dolar. Dalam pandangannya, Norton menyoroti modus operandi cybercrime yang sudah mulai mengubah kebiasaannya, dari sekedar iseng, atau melakukan penetrasi sistem server beralih ke motif meraih keuntungan finansial dengan melakukan pencurian atau peretasan akun-akun para pengguna layanan internet. Hebatnya lagi, pelaku kejahatan selalu berpindah-pindah dan mampu melindungi keberadaannya dari deteksi penegak hukum, karena mereka cenderung memanfaatkan otomatisasi program jahat yang disebar ke seluruh komputer pengguna. Kenyamanan konsumen dalam melakukan transaksi bisnis melalui jaringan internet menjadi terganggu ketika setiap peranti komunikasi yang mereka gunakan berpotensi menjadi alat penyukses terjadinya kejahatan. Potensi utama yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan adalah email yang menjadi kunci utama setiap akun pengguna dalam melakukan transaksi bisnis online. Solusi utama dan paling berperan dalam meningkatkan keamanan adalah kombinasi password yang baik.
Untuk melihat dan mendownload lengkap makalah dapat diakses pada laman berikut

Post a Comment

 
Top